fxs_header_sponsor_anchor

Prakiraan GBP/USD: Poundsterling Tampaknya Akan Melanjutkan Pelemahan setelah Data Inflasi Inggris

  • GBP/USD menyentuh level terendah dalam hampir dua bulan terakhir di bawah 1,3000 pada hari Rabu.
  • Inflasi IHK tahunan di Inggris melemah ke 1,7% di bulan September.
  • Prospek teknis jangka pendek menunjukkan bahwa bias bearish masih tetap ada.

Setelah fase konsolidasi di dekat 1,3100 di sesi Asia pada hari Rabu, GBP/USD berbalik turun dan menyentuh level terendah sejak 20 Agustus di bawah 1,3000. Pasangan mata uang ini dapat terus meregang lebih rendah dalam waktu dekat, dengan pasar yang menilai kembali prospek kebijakan Bank of England (BoE) setelah pembacaan inflasi yang lemah.

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan bahwa inflasi tahunan di Inggris, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), turun ke 1,7% di bulan September dari 2,2% di bulan Agustus. Angka ini berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,9%. Selain itu, Indeks Harga Produsen (IHP) – Input turun 2,3% secara tahunan. Terakhir, Indeks Harga Ritel naik 2,7% (YoY), turun tajam dari kenaikan 3,5% yang tercatat di bulan Agustus.

Menurut Reuters, pasar saat ini memprakirakan probabilitas 70% bahwa BoE akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali berturut-turut sebesar 25 basis poin (bp) di bulan November dan Desember, dibandingkan dengan probabilitas kurang dari 50% menjelang rilis data inflasi Inggris.

Kalender ekonomi AS tidak akan menampilkan rilis data yang dapat mempengaruhi valuasi Dolar AS (USD) di paruh kedua hari ini. Oleh karena itu, dampak negatif dari data inflasi Inggris terhadap Poundsterling dapat terus mendominasi pergerakan GBP/USD.

Analisis teknis GBP/USD

Relative Strength Index (RSI) pada grafik 4 jam naik tipis setelah menguji level 30 saat GBP/USD turun di bawah 1,3000. Perkembangan teknis ini menunjukkan bahwa bias bearish pasangan mata uang ini tetap utuh sementara para investor mengijinkan koreksi teknis sebelum penurunan berikutnya.

Setelah 1,3000 (level bulat, level statis) dikonfirmasi sebagai resistance, 1,2940 (level statis) dan 1,2900 (level statis, level bulat) dapat dilihat sebagai level support berikutnya. Jika pasangan mata uang ini stabil di atas 1,3000, level resistance dapat terlihat di 1,3050 (level statis) dan 1,3080 (Simple Moving Average 50 periode).

Tanya Jawab tentang Poundsterling

Poundsterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Poundsterling merupakan unit keempat yang paling banyak diperdagangkan untuk valuta asing (Valas) di dunia, mencakup 12% dari semua transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022. Pasangan mata uang ini perdagangan utamanya adalah GBP/USD, juga dikenal sebagai ‘Cable’, yang mencakup 11% dari Valas, GBP/JPY, atau ‘Dragon’ sebagaimana dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Poundsterling diterbitkan oleh Bank of England (BoE).

Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga masyarakat dan bisnis lebih sulit mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun terlalu rendah, itu merupakan tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga guna mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.

Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Poundsterling. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, serta ketenagakerjaan semuanya dapat memengaruhi arah GBP. Ekonomi yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Poundsterling kemungkinan akan jatuh

Rilis data penting lainnya untuk Pound Sterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi ekspor yang sangat diminati, mata uangnya akan diuntungkan murni dari permintaan tambahan yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.