Prakiraan Harga EUR/USD: Penembusan yang Meyakinkan di 1,0600 akan Mengekspos Kenaikan Lebih Lanjut

• EUR/USD rebound tajam dan menargetkan kembali penghalang 1,0600.
• Dolar AS menghadapi kebangkitan minat jual yang kuat.
• Angka inflasi utama UME dan Jerman akan menjadi perhatian berikutnya di Eropa.

EUR/USD dengan cepat mengabaikan kenaikan moderat pada hari Selasa dan melanjutkan tren naik sementara selama perdagangan hari Rabu, naik menuju level 1,0600.

Kenaikan pasangan mata uang ini didorong oleh penurunan tajam Dolar AS (USD) karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru Presiden terpilih Donald Trump tentang potensi gelombang tarif baru yang menargetkan impor dari Tiongkok, Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa. Arus akhir bulan juga berkontribusi pada penurunan Greenback, karena para pedagang melakukan penyesuaian portofolio.

Dari sisi kebijakan moneter, Federal Reserve (The Fed) melakukan langkah yang telah diantisipasi secara luas pada tanggal 7 November, menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,75%-5,00%. Tindakan ini sejalan dengan upaya The Fed yang sedang berlangsung untuk mengembalikan inflasi ke target 2%. Namun, tanda-tanda ketegangan mulai muncul di pasar tenaga kerja AS, bahkan ketika tingkat pengangguran tetap berada di dekat rekor terendah.

Ketua The Fed Jerome Powell telah mengambil pendekatan yang hati-hati, mengisyaratkan tidak ada kebutuhan segera untuk penurunan suku bunga tambahan. Sikap ini telah meredam ekspektasi untuk pelonggaran lebih lanjut di bulan Desember, memberikan dukungan terhadap USD. Demikian pula, Gubernur FOMC Michelle Bowman menekankan perlunya kesabaran sebelum melakukan penyesuaian kebijakan moneter lebih lanjut.

Risalah yang baru saja dirilis dari pertemuan The Fed bulan November menyoroti perbedaan pendapat di antara para pejabat mengenai arah suku bunga di masa depan. Meskipun tidak ada konsensus yang jelas mengenai pemangkasan lebih lanjut, The Fed memilih untuk tidak memberikan panduan ke depan yang spesifik, sehingga pasar berada dalam kondisi ketidakpastian.

Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) tetap mempertahankan suku bunga sejak keputusannya di bulan Oktober untuk memangkas suku bunga deposito menjadi 3,25%. Meskipun begitu, kekhawatiran inflasi tetap ada, dengan pertumbuhan upah Zona Euro yang meningkat menjadi 5,42% di Kuartal 3. ECB tampaknya berfokus pada analisis data yang akan datang sebelum memberi sinyal langkah selanjutnya. Dalam konteks ini, pembacaan inflasi lanjutan dari Jerman dan Zona Euro di akhir minggu ini akan sangat penting.

Yang semakin memperkuat momentum Euro adalah pernyataan hawkish dari anggota dewan ECB Isabel Schnabel. Dalam sebuah wawancara dengan *Bloomberg*, ia berargumen untuk pendekatan bertahap untuk melonggarkan kebijakan, menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga ke tingkat yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan mungkin bukan tindakan yang tepat.

Ke depan, perkembangan seputar kebijakan perdagangan Trump dapat menambah ketidakpastian. Tarif baru dapat memicu inflasi di AS, yang berpotensi mengarah pada respon yang lebih hawkish dari The Fed. Skenario ini dapat memperkuat USD dan mempertahankan tekanan turun pada EUR/USD.

Grafik Harian EUR/USD

Prospek Teknis EUR/USD

Penurunan lebih lanjut dapat mendorong EUR/USD turun ke level terendah 2024 di 1,0331 (22 November), diikuti oleh level terendah mingguan di 1,0290 (30 November 2022) dan 1,0222 (21 November 2022).

Pada sisi atas, SMA 200 hari di 1,0857 memberikan resistance langsung, diikuti oleh SMA 55 hari di 1,0860 dan level tertinggi November di 1,0936 (6 November).

Lebih lanjut, prospek teknis jangka pendek adalah negatif selama EUR/USD terus berada di bawah MA 200 hari.

Grafik empat jam menunjukkan bahwa pemulihan moderat dapat dicapai. Namun, resistance awal berada di 1,0584, yang mendahului 1,0609 dan 1,0653. Target negatif berikutnya adalah 1,0331, kemudian 1,0290. Relative Strength Index (RSI) naik ke sekitar 62.