Pratinjau Pasar : Emas Anjlok Lebih Dari $100, Respon Rumor Gencatan Senjata Israel-Lebanon
|Pasar aset safehaven emas dan Dolar melemah tajam selama sesi perdagangan awal pekan (25/11), mengakhiri kejayaan minggu lalu ketika pasar secara tak terduga dikejutkan oleh rumor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel.
Baru-baru ini sebuah laporan terbaru yang diungkapkan oleh Axios mengungkapkan bahwa Israel dan Lebanon hampir menyetujui persyaratan untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah, yang mengangkat harga Emas ke rekor tertinggi.
Merespon hal tersebut, harga Emas diperdagangkan anjlok lebih dari $100 hingga terendah $2,615 sementara Dolar kembali diperdagangkan dibawah 107, penurunan Dolar cenderung terbatasa karena pasar juga difokuskan pada fundamental dalam negeri ditengah minimnya data.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (25/11), Harga emas mencatatkan penurunan sekitar $89.69 atau 3.30% berada pada level $2,625.80 per ons pada pukul 04:30 WIB, setelah capai tertinggi $2,721 dan terendah $2,615.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan anjlok sebanyak $84.60 atau 3.12% berada pada level $2,627.60 per ons di Divisi Comex, Setelah capai tertinggi $2,723 dan terendah $2,616.
Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang utama dunia mencatatkan kerugian sebanyak 63 poin atau 0.59% berada pada level 106.90 pada pukul 04:30 WIB, setelah diperdagangkan capai tertinggi 107.25 dan terendah 106.58.
Penurunan pada Dolar tak se-ekstrim Emas karena pasar juga difokuskan pada laporan penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan untuk pemerintahan Trump.
Bessent digadang-gadang menganjurkan kebijakan "tiga-tiga". Kebijakan tersebut memungkinkan Bessent untukmencoba mengurangi defisit AS sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan, mencapai tingkat PDB tahunan 3%, dan meningkatkan produksi Minyak Mentah AS sebesar 3 juta barel per hari.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Senin, 25 November 2024 pada pukul 04:30 WIB,
• AUDUSD : 0.65026 , +3 / +0.05%
• EURUSD : 1.04940 , +78 / +0.75%
• GBPUSD : 1.25663 , +37 / +0.30%
• NZDUSD : 0.58450 , +14 / +0.23%
• USDJPY : 154.200 , -57 / -0.37%
• USDCAD : 1.39832 , +5 / +0.04%
• USDCHF : 0.88624 , -78 / -0.87%
• USDCNH : 7.24140 , -108 / -0.15%
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan anjlok hampir 4% selama sesi perdagangan Senin, menyaksikan serangkaian negatif dari rumor gencatan senjata Lebanon-Israel dan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan untuk pemerintahan Trump.
Bessent dilaporkan berencana untuk meningkatkan produksi Minyak Mentah AS sebesar 3 juta barel per hari.
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Senin, 25 November 2024 pada pukul 04:30 WIB,
• OIL (SPOT) : $68.93 , -$2.04 / -2.87%
• WTI : $69.06 , -$2.18 / -3.06%
• BRENT : $72.48 , -$2.15 / -2.88%
Sentimen
Pada Perdagangan Selasa (26/11), pasar akan terfokus pada rangkaian data perumahan AS dan pembacaan risalah pertemuan FOMC November.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.