Rangkuman Pasar Asia: Pasar Suku Bunga AS Menghadapi Tekanan dari Berbagai Sisi

Suku bunga masih berada di bawah tekanan, dengan laporan IHK AS hari ini yang diprakirakan akan memberikan lampu hijau untuk penurunan suku bunga minggu depan. Yang semakin memanaskan suasana adakah kejelasan pasca debat Kamala Harris. Baru saja dari kemenangannya yang dianggap luas dalam debat presiden semalam, kebijakan-kebijakan Harris dipandang sebagai kebijakan yang ramah terhadap inflasi, membuat penurunan suku bunga terlihat lebih menarik. Dan sementara persaingan masih terbuka lebar, Harris tidak dapat disangkal telah mendapatkan traksi.

Apa yang juga mendorong penurunan suku bunga? Harga minyak jatuh bebas, menarik ekspektasi inflasi ke bawah. Pertarungan Harris versus Trump mendominasi gelombang udara, dengan sebagian besar komentator memberikan kemenangan kepada Harris. Pasar taruhan pun mengikutinya, memberinya sedikit keunggulan. Dan jangan lupakan momen budaya pop-pendukung Taylor Swift di Instagram pasca debat. Swifties mungkin tidak akan menggerakkan pasar, namun mereka tidak diragukan lagi akan mengubah keadaan.

Dengan fokus utama The Fed pada pasar tenaga kerja yang memburuk, rilis IHK hari ini kemungkinan tidak akan mengguncang pasar suku bunga-kecuali jika ada kejutan yang signifikan. Pertanyaan sebenarnya bukanlah apakah The Fed akan memangkas suku bunga minggu depan, melainkan berapa banyak. Pemangkasan sebesar 25bp terasa sudah hampir pasti pada saat ini, namun kemungkinan pemangkasan sebesar 50bp masih sangat mungkin terjadi, tergantung pada bagaimana The Fed membaca situasi. Satu hal yang pasti: pasar tenaga kerja akan memiliki andil yang lebih besar dalam menentukan keputusan The Fed dibandingkan dengan data inflasi.

Saya ingin menekankan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya 48 jam hingga jajak pendapat ilmiah masuk, dan saat ini, sudah ada bisikan-bisikan dari para independen yang cenderung mendukung Trump tentang perlakuan yang tidak asil selama debat.. Banyak yang merasa frustrasi karena Wakil Presiden Harris tampak meluncur begitu saja tanpa pemeriksaan fakta, sementara setiap jawaban Trump disertai dengan cuplikan pemeriksaan faktanya. Terus terang, saya pikir debat itu berantakan. Kedua kandidat tersebut sama-sama tidak mengesankan. Saya akan terkejut jika risiko politik AS tidak mulai meningkat setelah ini.

Sejauh ini, Dolar lebih lemah secara keseluruhan, dengan Valas Asia mengungguli dan ekuitas berjangka AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Hal ini sejalan dengan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa Harris mengungguli Trump dalam debat presiden pertama.

Imbal hasil yang lebih rendah membuat JPY menjadi mata uang pilihan dengan latar belakang pertumbuhan AS yang goyah dan sentimen risiko.

Sedangkan untuk Euro, para pedagang masih ragu-ragu untuk terjun lebih dalam menjelang ECB besok. Pasar tampak berhati-hati, menunggu sinyal yang lebih jelas sebelum mengambil langkah yang berani.

Namun, seiring dengan semakin banyaknya jajak pendapat ilmiah, terutama di negara-negara bagian yang memiliki swing state, yang akan dirilis dalam 48 jam ke depan, kita akan mendapatkan wawasan yang lebih akurat mengenai reaksi pasar Valas terhadap perdebatan tersebut. Dengan risiko politik AS yang berpotensi meningkat, tidak akan mengejutkan untuk melihat EUR/USD menguji 1,1100 sebelum akhir minggu ini. Seiring dengan meningkatnya ketidakpastian seputar pemilu, tekanan terhadap Dolar dapat berlanjut, menawarkan dukungan lebih lanjut bagi Euro.