Bitcoin Turun setelah Eksodus $1 Triliun dari Pasar Saham

• Pasar saham AS kehilangan lebih dari $1 triliun nilai pasar setelah kinerja yang lemah di seluruh Magnificent 7.
• Bitcoin menunjukkan korelasi positif dengan pasar saham, diperdagangkan dengan pelemahan harian bersama beberapa mata uang kripto lainnya.
• Arus masuk stablecoin baru belum dialokasikan, kata analis CryptoQuant.

Bitcoin (BTC) anjlok lebih dari 2% pada hari Selasa setelah pasar saham AS membukukan pelemahan yang signifikan. Penurunan ini membuat pasar kripto secara umum mencatat pelemahan sebesar 3,6% di tengah sentimen negatif seputar keuntungan BTC bulan September yang secara historis lemah.

Bitcoin dan Pasar Kripto Turun karena Pasar Saham AS Mencatatkan Pelemahan

Pasar saham AS melanjutkan pelemahannya pada hari Selasa setelah menghapus $1,05 triliun dari nilai pasarnya. Khususnya, saham Magnificent 7, yang meliputi Apple, Nvidia, Amazon, Meta, Microsoft, Alphabet, dan Tesla, kehilangan lebih dari $550 miliar dari kapitalisasi pasar mereka dalam 24 jam terakhir, menurut The Kobeissi Letters.

Tren serupa terlihat di pasar kripto, di mana Bitcoin dan beberapa mata uang kripto lainnya dalam 20 besar diperdagangkan dengan kerugian harian. Pergerakan ini menggarisbawahi peningkatan korelasi Bitcoin dengan pasar saham tradisional. Tidak seperti di masa-masa sebelumnya, ketika investor sering beralih ke Bitcoin untuk eksposur yang tidak berkorelasi, masuknya investor tradisional ke pasar kripto – terutama dengan peluncuran ETF Bitcoin – telah mengubah narasi.

Kinerja pasar kripto

Penurunan Bitcoin juga sejalan dengan kinerja September yang secara historis lemah, yang menunjukkan bahwa ini adalah bulan terburuk bagi Bitcoin dengan kerugian rata-rata dan median masing-masing -4,5 dan -4,35 – tidak ada bulan lain yang mencatat keuntungan rata-rata yang lebih rendah.

Kinerja Bulanan BTC

Tren yang sama terlihat pada S&P 500, yang mencatat bulan September sebagai bulan terburuk dalam 30 tahun terakhir.

Penurunan harga baru-baru ini terjadi meskipun ada peningkatan pasokan stablecoin di pasar kripto, yang merupakan tren bullish. Akibatnya, analis CryptoQuant percaya bahwa sebagian besar modal baru belum dialokasikan.

"Sebagian besar modal yang dialokasikan ke stablecoin tetap tidak memberikan tekanan beli pada buku pesanan, tetapi 'daya tembak' ini dapat mencapai pasar kapan saja," kata analis tersebut. "Ada kemungkinan bahwa investor institusional membeli aset digital melalui pesanan TWAP atau dengan algoritme untuk mengurangi dampak pada harga jangka pendek," tambahnya.

Sementara itu, pergerakan harga Bitcoin yang lemah baru-baru ini telah membuat saham Meta dan Emas naik untuk menantang kinerjanya sebagai aset terbaik kedua dalam hal keuntungan yang disesuaikan dengan risiko.

BTC MVRV Z-Score juga telah berubah menjadi batang berwarna merah, yang mengindikasikan sentimen bearish yang berlaku. Periode panjang metrik ini tyang etap merah adapat menjadi sinyal dimulainya pasar turun.