Bank of Japan Pertahankan Target Suku Bunga Stabil di 0,25%, Seperti yang Diharapkan
|Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga jangka pendeknya tidak berubah di 0,25% menyusul kesimpulan tinjauan kebijakan moneter dua hari pada hari Kamis.
Keputusan itu sesuai dengan ekspektasi pasar tentang status quo.
Prakiraan untuk IHK dan PDB:
- Prakiraan rata-rata IHK inti fiskal 2024 di +2,5% versus +2,5% pada bulan Juli
- Prakiraan rata-rata IHK inti tahun fiskal 2025 di +1,9% versus +2,1% pada bulan Juli
- Prakiraan median IHK inti fiskal 2026 Dewan di +1,9% versus +1,9% pada bulan Juli
- Prakiraan median IHK inti-inti tahun fiskal 2024 di +2,0% versus +1,9% pada bulan Juli
- Prakiraan median IHK inti-inti tahun fiskal 2025 di +1,9% versus +1,9% pada bulan Juli
- Prakiraan median IHK inti tahun fiskal 2026 di +2,1% versus +2,1% pada bulan Juli
- Prakiraan median PDB riil tahun fiskal 2024 di +0,6% versus +0,6% pada bulan Juli
- Prakiraan rata-rata PDB riil tahun fiskal 2025 di +1,1% versus +1,0% pada bulan Juli
- Prakiraan rata-rata PDB riil tahun fiskal 2026 di +1,0% versus +1,0% pada bulan Juli
Reaksi USD/JPY terhadap Keputusan Suku Bunga BoJ
Yen Jepang membukukan kenaikan moderat menyusul keputusan suku bunga BoJ. Pasangan USD/JPY kehilangan 0,06% pada hari ini di dekat 153,32.
Harga Yen Jepang dalam 7 Hari Terakhir
Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan Yen Jepang (JPY) terhadap mata uang utama yang terdaftar dalam 7 hari terakhir. Yen Jepang adalah yang terlemah terhadap Euro.
USD | EUR | GBP | CAD | AUD | JPY | NZD | CHF | |
USD | -0.65% | -0.27% | 0.58% | 0.92% | 0.28% | 0.49% | -0.08% | |
EUR | 0.64% | 0.38% | 1.21% | 1.58% | 0.99% | 1.14% | 0.58% | |
GBP | 0.27% | -0.38% | 0.84% | 1.19% | 0.56% | 0.77% | 0.20% | |
CAD | -0.58% | -1.23% | -0.84% | 0.35% | -0.22% | -0.06% | -0.65% | |
AUD | -0.93% | -1.60% | -1.21% | -0.35% | -0.57% | -0.43% | -1.02% | |
JPY | -0.28% | -1.03% | -0.58% | 0.28% | 0.56% | 0.22% | -0.38% | |
NZD | -0.49% | -1.15% | -0.78% | 0.07% | 0.43% | -0.20% | -0.57% | |
CHF | 0.08% | -0.57% | -0.19% | 0.66% | 1.01% | 0.41% | 0.58% |
Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama satu sama lain. Mata uang dasar dipilih dari kolom kiri, sedangkan mata uang kutipan dipilih dari baris atas. Misalnya, jika Anda memilih Euro dari kolom kiri dan bergerak di sepanjang garis horizontal ke Yen Jepang, persentase perubahan yang ditampilkan di kotak akan mewakili EUR (dasar)/JPY (pembanding).
Bagian di bawah ini diterbitkan pada 31 Oktober pukul 23:00 GMT sebagai pratinjau pengumuman kebijakan Bank of Japan (BoJ).
- Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga pada hari Kamis.
- Seluruh fokus akan tertuju pada prakiraan triwulanan BoJ dan konferensi pers Gubernur Kazuo Ueda.
- Yen Jepang dapat menghadapi volatilitas yang tinggi karena risiko peristiwa BoJ.
Bank of Japan (BoJ) secara luas diprakirakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendeknya pada kisaran 0,25%, menyusul kesimpulan dari tinjauan kebijakan moneter dua hari pada hari Kamis.
Keputusan BoJ akan disertai dengan laporan prospek kuartalan bank, yang akan dirilis sekitar pukul 3:00 GMT (10:30 WIB). Konferensi pers pasca rapat kebijakan Gubernur Kazuo Ueda akan diadakan pada pukul 06:30 GMT (13:30 WIB).
Apa yang Diharapkan dari Keputusan Suku Bunga BoJ?
BoJ kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertemuan kedua berturut-turut setelah mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 15 basis poin (bp) pada bulan Juli.
Dengan hasil status quo yang sudah pasti, fokus utama akan tertuju pada komunikasi BoJ mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut, mengingat tren inflasi Jepang baru-baru ini, depresiasi Yen Jepang (JPY) yang cepat, dan pergolakan politik yang sedang berlangsung. Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba, kehilangan mayoritas parlemennya dalam pemilu sela pada 27 Oktober – pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Dalam hal ini, proyeksi terbaru dari bank sentral untuk inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan memainkan peran penting dalam penentuan Prakiraan pasar untuk laju dan waktu kenaikan suku bunga BoJ di masa depan.
Data inflasi Tokyo, indikator utama tren nasional dan faktor kunci yang akan dicermati oleh BoJ pada pertemuan kebijakannya menunjukkan pada 25 Oktober bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 1,8% year-over-year (YoY) di bulan Oktober, turun dari pertumbuhan 2,1% di bulan September.
Sementara itu, indikator tren harga yang lebih luas yang diawasi secara ketat oleh BoJ, IHK "inti-inti" – tidak termasuk makanan segar dan biaya energi – naik tipis 1,8% YoY di periode yang sama, meningkat dari kenaikan 1,6% di bulan September.
Indeks ini menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasari masih berada dalam tren naik secara bertahap, mendorong BoJ untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Desember.
Ekspektasi hawkish dapat memperoleh dukungan tambahan dari ketidakpastian di sekitar situasi politik Jepang, yang dapat memperparah tekanan pada mata uang lokal yang terkepung. Penurunan lebih lanjut pada Yen Jepang juga dapat meningkatkan inflasi impor dan ekspektasi inflasi jangka pendek.
Secara keseluruhan, bank sentral Jepang diprakirakan akan tetap berada dalam mode wait and see, menilai risiko-risiko domestik di samping ketidakpastian yang terkait dengan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada tanggal 5 November dan ekonomi.
Analis di BBH memprediksikan bahwa BoJ akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah. "Komentar-komentar terbaru dari Ueda menunjukkan tidak akan ada perubahan kebijakan pada pertemuan ini, sehingga fokusnya akan tertuju pada panduan kebijakan BoJ. Kami memprakirakan BoJ akan kembali memberi sinyal bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menghapus akomodasi kebijakan, yang akan semakin membebani JPY," kata mereka.
Mengenai prakiraan makro yang diperbarui, analis BBH mengatakan bahwa mereka melihat adanya risiko penurunan."
Bagaimana Keputusan Suku Bunga Bank of Japan Dapat Mempengaruhi USD/JPY?
Yen Jepang mencatat level terendah baru dalam tiga bulan terakhir terhadap Dolar AS (USD), membuat pasangan mata uang USD/JPY mendekati angka 154.00 menjelang pertemuan BoJ. Pelemahan JPY lebih lanjut diprakirakan akan terjadi setelah pengumuman BoJ mengenai kemungkinan tidak adanya perubahan suku bunga.
Namun, JPY dapat kembali menguat jika BoJ memberikan sinyal kenaikan suku bunga lagi di bulan Desember sambil mengakui risiko yang berasal dari penurunan mata uang domestik baru-baru ini. Aksi jual USD/JPY mungkin akan berlangsung singkat karena potensi risiko penurunan terhadap prakiraan inflasi dan pertumbuhan.
Sebaliknya, jika BoJ tetap berpegang pada retorika kehati-hatiannya, mendukung pernyataan terbaru Gubernur Ueda, Yen Jepang dapat kembali melemah. Ueda mengatakan pada tanggal 23 Oktober bahwa "inflasi yang mendasari telah meningkat secara perlahan. Masih perlu waktu bagi kita untuk mencapai inflasi 2% secara berkelanjutan."
"Ketika ada ketidakpastian yang besar, Anda biasanya ingin melangkah dengan hati-hati dan secara bertahap," tambah Ueda.
Revisi ke bawah untuk prakiraan pertumbuhan dan inflasi dapat memotivasi lebih lanjut. Dalam kasus seperti itu, USD/JPY akan kembali berlari menuju level 160,00.
Dari perspektif teknis, Dhwani Mehta, Pimpinan Analis Sesi Asia di FXStreet, mencatat: "Di tengah kondisi Relative Strength Index (RSI) yang jenuh jual pada grafik harian, para pembeli USD/JPY tampaknya telah berubah menjadi berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan BoJ. Namun, mereka tetap berharap, karena Simple Moving Average (SMA) 21-hari berada di ambang melewati SMA 100-hari dari bawah. Jika hal itu terjadi pada penutupan harian, sebuah Bull Cross akan terkonfirmasi."
"Sebuah pesan dovish dari BoJ dapat menghidupkan kembali tren naik USD/JPY, mendorong pasangan mata uang ini menuju zona pasokan 155,00, di atas mana level tertinggi 24 Juli di 155,99 akan ditantang. Lebih jauh ke atas, peluang akan terbuka untuk menguji penghalang psikologis 156,50. Di sisi lain, penembusan berkelanjutan di bawah SMA 200 hari yang kritis di 151,50 dapat memicu koreksi yang berarti menuju area 150,30, di mana SMA 21 Hari dan SMA 100 Hari berdekatan," tambah Dhwani.
Indikator Ekonomi
Keputusan Suku Bunga BoJ
Bank of Japan (BoJ) mengumumkan keputusan suku bunganya setelah masing-masing dari delapan rapat tahunan Bank yang dijadwalkan. Secara umum, jika BoJ bersikap hawkish terhadap prospek inflasi ekonomi dan menaikkan suku bunga, maka hal itu akan bullish bagi Yen Jepang (JPY). Demikian pula, jika BoJ memiliki pandangan dovish terhadap ekonomi Jepang dan mempertahankan suku bunga tidak berubah, atau memangkasnya, maka hal itu biasanya bearish bagi JPY.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Kam Okt 31, 2024 03:00 GMT (10:00 WIB)
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 0,25%
Sebelumnya: 0,25%
Sumber: Bank of Japan
Pertanyaan Umum Seputar Bank Sentral
Bank Sentral memiliki mandat utama yaitu memastikan adanya stabilitas harga di suatu negara atau kawasan. Perekonomian terus-menerus menghadapi inflasi atau deflasi ketika harga barang dan jasa tertentu berfluktuasi. Kenaikan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti inflasi, penurunan harga yang terus-menerus untuk barang yang sama berarti deflasi. Tugas bank sentral adalah menjaga permintaan tetap sesuai dengan mengubah suku bunga kebijakannya. Bagi bank sentral terbesar seperti Federal Reserve AS (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) atau Bank of England (BoE), mandatnya adalah menjaga inflasi mendekati 2%.
Bank sentral memiliki satu alat penting yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan inflasi, yaitu dengan mengubah suku bunga acuannya, yang umumnya dikenal sebagai suku bunga. Pada saat-saat yang telah dikomunikasikan sebelumnya, bank sentral akan mengeluarkan pernyataan dengan suku bunga acuannya dan memberikan alasan tambahan terkait mengapa bank ini mempertahankan atau mengubahnya (memotong atau menaikkan). Bank-bank lokal akan menyesuaikan suku bunga tabungan dan pinjaman mereka, yang pada gilirannya akan mempersulit atau mempermudah orang untuk mendapatkan penghasilan dari tabungan mereka atau bagi perusahaan-perusahaan untuk mengambil pinjaman dan melakukan investasi dalam bisnis mereka. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga secara substansial, hal ini disebut pengetatan moneter. Ketika memotong suku bunga acuannya, maka disebut pelonggaran moneter.
Bank sentral sering kali independen secara politik. Anggota dewan kebijakan bank sentral melewati serangkaian panel dan sidang sebelum diangkat ke kursi dewan kebijakan. Setiap anggota di dewan tersebut sering kali memiliki keyakinan tertentu tentang bagaimana bank sentral harus mengendalikan inflasi dan kebijakan moneter berikutnya. Anggota yang menginginkan kebijakan moneter yang sangat longgar, dengan suku bunga rendah dan pinjaman murah, untuk meningkatkan ekonomi secara substansial semantara merasa puas melihat inflasi sedikit di atas 2%, disebut 'dove'. Anggota yang lebih suka melihat suku bunga yang lebih tinggi untuk menghargai tabungan dan ingin menjaga inflasi tetap rendah setiap saat disebut 'hawk' dan tidak akan beristirahat sampai inflasi mencapai atau sedikit di bawah 2%.
Biasanya, ada ketua atau presiden yang memimpin setiap rapat, perlu menciptakan konsensus antara pihak yang mendukung atau menentang kebijakan moneter dan memiliki keputusan akhir ketika keputusan harus diambil berdasarkan suara yang terbagi untuk menghindari hasil seri 50-50 mengenai apakah kebijakan saat ini harus disesuaikan. Ketua akan menyampaikan pidato yang sering kali dapat diikuti secara langsung, di mana sikap dan prospek moneter saat ini dikomunikasikan. Bank sentral akan mencoba untuk mendorong kebijakan moneternya tanpa memicu perubahan tajam pada suku bunga, ekuitas, atau mata uangnya. Semua anggota bank sentral akan mengarahkan sikap mereka ke pasar sebelum acara rapat kebijakan. Beberapa hari sebelum rapat kebijakan berlangsung hingga kebijakan baru dikomunikasikan, anggota dilarang berbicara di depan umum. Hal ini disebut periode blackout.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.