Dolar AS Menguat saat Musalem dari The Fed Tidak Setuju dengan Prakiraan Penurunan Suku Bunga di Desember
|- Dolar AS menguat karena komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis Alberto Musalem.
- Para anggota parlemen Prancis akan mengadakan mosi tidak percaya yang, jika berhasil, akan menggulingkan pemerintah.
- Ketua The Fed Powell akan berbicara selama sesi Amerika, kemungkinan akan menambah volatilitas pada Indeks Dolar AS.
Dolar Amerika Serikat (USD) menguat setelah komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis Alberto Musalem, yang menyatakan bahwa penurunan suku bunga pada bulan Desember bukanlah pilihan yang baik bagi The Fed, sementara mosi tidak percaya di Prancis akan segera dilakukan. Peluang Perdana Menteri Michel Barnier untuk bertahan dalam pemungutan suara tersebut sangat kecil, dengan Presiden Emmanuel Macron dipaksa untuk memilih perdana menteri baru untuk membentuk pemerintahan baru dalam beberapa minggu mendatang. Sementara itu, di AS, para pedagang mulai tenang dan bersiap menjelang Laporan Ketenagakerjaan AS pada hari Jumat.
Dari sisi data ekonomi, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis rilis data yang mengukur kesehatan sektor jasa AS. Indeks Manajer Pembelian (IMP) Jasa untuk bulan November akan menjadi elemen yang paling banyak menggerakkan pasar pada Rabu ini. Estimasi payrolls swasta ADP tidak mengejutkan dan hanya sedikit meleset dari prakiraan, sehingga tidak menggerakkan pasar, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan berbicara di New York Times DealBook Summit di New York.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Musalem Tidak Setuju dengan Prakiraan Penurunan Suku Bunga
- Data Perubahan Ketenagakerjaan ADP untuk bulan November sedikit lebih rendah yaitu 146.000, di bawah estimasi 150.000 dan turun dari 233.000 pada bulan Oktober.
- Pada pukul 14:45 GMT (21:45 WIB), S&P Global akan merilis data final untuk Indeks Manajer Pembelian bulan November. Indeks jasa diprakirakan tidak berubah di 57 sementara Indeks Komposit tetap stabil di 55,3.
- Institute for Supply Management akan merilis survei sektor Jasa untuk bulan November pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB). IMP utama diprakirakan melemah ke 55,5 dari sebelumnya 56.
- Tiga anggota Federal Reserve akan berbicara pada Rabu ini
- Pada pukul 13:45 GMT (20:45 WIB), Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, Alberto Musalem, akan menyampaikan pidato utama mengenai "Monetary Policymaking: Central Banking in a Changing World" di Simposium College of Central Bankers di New York City, Amerika Serikat.
- Sekitar pukul 18:45 GMT (Kamis, 01:45 WIB), Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpartisipasi dalam sebuah diskusi di New York Times DealBook Summit di New York.
- Terakhir pada pukul 23:00 GMT (Kamis, 06:00 WIB), Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco Mary Daly diwawancarai di PBS New Hour.
- Ekuitas mencari arah dengan beberapa kegelisahan terhadap Korea Selatan dan Prancis yang membatasi kenaikan Rabu ini. Indeks ekuitas Eropa dan futures AS rata-rata naik kurang dari 0,5%.
- CME FedWatch Tool memprakirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh The Fed pada pertemuan 18 Desember sebesar 73,8%. Peluang sebesar 26,2% untuk suku bunga tidak berubah. Risalah The Fed dan komentar-komentar terbaru dari beberapa pejabat The Fed telah membantu peluang penurunan suku bunga untuk bulan Desember untuk bergerak lebih tinggi.
- Rate acuan 10-tahun AS diperdagangkan di 4,27%, naik dari 4,21% yang terlihat pada hari Selasa.
Analisis Teknikal Indeks Dolar AS: Laporan Tenaga Kerja AS menjadi Penting
Indeks Dolar AS (DXY) bergerak naik sedikit menjelang laporan Nonfarm Payrolls hari Jumat. Setelah gejolak di awal pekan yang disebabkan oleh panggung politik Prancis, tampaknya para pedagang ingin tetap tenang menjelang Laporan Tenaga Kerja hari Jumat. Meskipun Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara, diprakirakan tidak banyak komentar yang menggerakkan pasar.
Untuk sisi atas, 106,52 (tertinggi 16 April) tetap menjadi resistance pertama yang harus diperhatikan setelah gagal ditutup di atasnya minggu ini. Jika para pembeli Dolar AS merebut kembali level tersebut, 107,00 (angka bulat) dan 107,35 (tertinggi 3 Oktober 2023) kembali menjadi target untuk diuji kembali.
Melihat ke bawah, Jika pemerintah Prancis jatuh dan formasi pemerintahan baru yang lebih stabil akan dibentuk, level penting di 105,53 (tertinggi 11 April) akan berperan sebelum menuju ke area 104. Jika DXY jatuh sampai ke 104,00, angka besar dan Simple Moving Average 200-hari di 104,03 akan menangkap formasi falling knife.
Indeks Dolar AS: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar Dolar AS
Dolar AS (USD) adalah mata uang resmi Amerika Serikat, dan mata uang 'de facto' di sejumlah besar negara lain tempat mata uang ini beredar bersama mata uang lokal. Dolar AS adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencakup lebih dari 88% dari seluruh perputaran valuta asing global, atau rata-rata $6,6 triliun dalam transaksi per hari, menurut data dari tahun 2022. Setelah perang dunia kedua, USD mengambil alih posisi Poundsterling Inggris sebagai mata uang cadangan dunia. Selama sebagian besar sejarahnya, Dolar AS didukung oleh Emas, hingga Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1971 ketika Standar Emas menghilang.
Faktor tunggal terpenting yang memengaruhi nilai Dolar AS adalah kebijakan moneter, yang dibentuk oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed memiliki dua mandat: mencapai stabilitas harga (mengendalikan inflasi) dan mendorong lapangan kerja penuh. Alat utamanya untuk mencapai kedua tujuan ini adalah dengan menyesuaikan suku bunga. Ketika harga naik terlalu cepat dan inflasi berada di atas target The Fed sebesar 2%, The Fed akan menaikkan suku bunga, yang membantu nilai USD. Ketika inflasi turun di bawah 2% atau Tingkat Pengangguran terlalu tinggi, The Fed akan menurunkan suku bunga, yang membebani Greenback.
Dalam situasi ekstrem, Federal Reserve juga dapat mencetak lebih banyak Dolar dan memberlakukan pelonggaran kuantitatif (QE). QE adalah proses di mana Fed secara substansial meningkatkan aliran kredit dalam sistem keuangan yang macet. Ini adalah langkah kebijakan nonstandar yang digunakan ketika kredit telah mengering karena bank tidak akan saling meminjamkan (karena takut gagal bayar oleh rekanan). Ini adalah pilihan terakhir ketika hanya menurunkan suku bunga tidak mungkin mencapai hasil yang diinginkan. Itu adalah senjata pilihan The Fed untuk memerangi krisis kredit yang terjadi selama Krisis Keuangan Besar pada tahun 2008. Hal ini melibatkan The Fed yang mencetak lebih banyak Dolar dan menggunakannya untuk membeli obligasi pemerintah AS terutama dari lembaga keuangan. QE biasanya menyebabkan Dolar AS melemah.
Pengetatan kuantitatif (QT) adalah proses sebaliknya di mana Federal Reserve berhenti membeli obligasi dari lembaga keuangan dan tidak menginvestasikan kembali pokok dari obligasi yang dimilikinya yang jatuh tempo dalam pembelian baru. Hal ini biasanya positif bagi Dolar AS.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.