fxs_header_sponsor_anchor

Berita

Harga Emas Melonjak Lewati $2.660 dan Mencari Tertinggi Baru 3 Minggu

  • Pasar bersiap menghadapi penerbitan utang besar minggu ini dengan lelang obligasi AS 10-tahun dan 30-tahun.
  • Proyeksi suku bunga The Fed tidak melihat penurunan suku bunga pada bulan Januari saat ini, ECB menghadapi tantangan setelah angka-angka inflasi Eropa yang tinggi.
  • Harga Emas bergerak dalam formasi teknikal pennant, menghormati sisi atas dan bawah.

Harga Emas (XAU/USD) melonjak lebih tinggi pada Selasa ini setelah pasar memutuskan untuk fokus pada penerbitan utang AS yang akan mengguncang pasar obligasi minggu ini dengan alokasi obligasi 10-tahun dan 30-tahun yang besar. Para pedagang mulai khawatir apakah jumlah utang yang besar dan besarannya tidak menjadi risiko di mana premi yang lebih besar perlu dibayarkan (suku bunga yang lebih tinggi) untuk mendapatkan alokasi penerbitan. Sementara itu, pasar tetap waspada atas serangkaian komentar dan berita baru-baru ini terkait rencana tarif AS yang ingin diberlakukan oleh Presiden terpilih Donald Trump.

Untuk sesaat, ada sedikit kelegaan pada hari Senin setelah Washington Post membagikan sebuah artikel yang mengklaim bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan tarif universal sederhana pada impor-impor penting. Setelah Presiden terpilih Trump dengan cepat menepis berita tersebut, harga Emas kembali ke level-level di mana ia dibuka minggu ini.

Hari Selasa ini tampaknya tidak ada bedanya, dengan harga Emas di level-level yang sama. Sementara itu, aset-aset yang lebih beresiko mengalami lonjakan, dengan Bitcoin kembali di atas $101.000. Imbal hasil obligasi AS juga melonjak, dengan patokan 10-tahun di 4,62%, hampir mencapai tertinggi baru dalam delapan bulan terakhir.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Dan Utang Perlu Terus Bertambah di 2025

  • Data inflasi dari beberapa negara Eropa dan zona euro secara keseluruhan menunjukkan bahwa jalur disinflasi Eropa sedang terpecah, dengan pengukur-pengukur bulanan yang terikat kembali dengan inflasi. Ini dapat menjadi masalah bagi European Central Bank (ECB), yang diprakirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 30 Januari.
  • Imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun naik ke 4,64% minggu lalu, tertinggi baru dalam tujuh bulan terakhir dan tidak jauh dari level tertinggi dalam delapan bulan terakhir di 4,65%. Pada Selasa ini, imbal hasil turun ke dekat 4,62%.
  • CME Fedwatch tool saat ini hanya menunjukkan peluang kecil 10% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) di bulan Januari. Lebih lanjut, ekspektasinya The Fed tetap bergantung pada data dengan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi jalur inflasi setelah Presiden terpilih Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari.
  • Menjelang laporan Ketenagakerjaan AS pada hari Jumat, Lowongan Pekerjaan JOLTS untuk bulan November akan dirilis pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB) pada hari Selasa. Institute for Supply Management (ISM) juga akan merilis laporan Indeks Manajer Pembelian (IMP) bulan Desember untuk sektor Jasa.
  • Departemen Keuangan AS akan mengalokasikan obligasi 3-tahun pada Selasa ini sekitar pukul 18:00 GMT (Rabu, 01:00 WIB). Lelang obligasi 10-tahun yang sangat penting diprakirakan akan berlangsung pada hari Rabu sekitar pukul 18:00 GMT (Kamis, 01:00 WIB).

Analisis Teknikal: Lonjakan Kecil atau Upaya Gagal Lagi?

Tampaknya harga Emas sedang duduk di bangku cadangan untuk saat ini. Para pedagang terlihat sangat senang dengan kondisi perdagangan logam mulia saat ini. Dolar AS (USD) yang lebih lemah, bersama dengan meningkatnya ketegangan pada tarif dan peristiwa-peristiwa geopolitik lainnya, tidak memicu pengungsi ke dalam safe haven komoditas. Jika pola yang lebih jelas muncul, diprakirakan akan ada kenaikan pada harga Emas.

Di sisi bawah, Simple Moving Average (SMA) 100-hari di $2.628 kembali bertahan setelah penembusan yang keliru pada hari Senin. Lebih jauh ke bawah, garis tren naik dari pola pennant akan memberikan support di sekitar $2.608 seperti yang telah terjadi dalam tiga kesempatan sebelumnya. Jika garis support tersebut ditembus, penurunan cepat ke $2.531 (tertinggi 20 Agustus 2024) dapat kembali menjadi level support.

Di sisi atas, SMA 55-hari di $2.656 adalah level pertama yang harus ditembus. Ini tidak akan menjadi tugas yang mudah karena telah terbukti dua kali minggu lalu sebagai resistance yang kuat. Jika ditembus, $2.688 akan menjadi level sisi atas terakhir dalam bentuk garis tren menurun dalam formasi pennant.

 

XAU/USD: Grafik Harian

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.