Harga Minyak Mentah Turun Kurang dari 1% Setelah Penguatan Dolar AS Menghantam Harga Komoditas
|- Minyak Mentah menunjukkan potensi kenaikan 5%-nya menguap karena Dolar AS yang lebih kuat menghukum komoditas.
- Rusia telah memasukkan pangkalan militer Polandia dalam daftar utama target untuk pembalasan berikutnya.
- Indeks Dolar AS menembus tertinggi baru dua tahun terakhir setelah IMP pendahuluan Eropa memberikan bayangan resesi di Eropa.
Harga Minyak Mentah turun lebih rendah karena menguatnya Dolar AS yang berubah menjadi kemunduran bagi komoditas secara keseluruhan, meskipun ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat. Kedua negara bergegas mendapatkan keunggulan taktis menjelang pembicaraan resolusi yang mungkin terjadi setelah Presiden terpilih Donald Trump mulai menjabat pada Januari 2025. Salah satu elemen baru dalam eskalasi ini adalah bahwa Rusia tampaknya telah memasukan pangkalan militer Polandia (Polandia adalah anggota NATO) di urutan teratas dalam daftar target untuk pembalasan jika Ukraina menyerang lagi, Yahoo News melaporkan.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menguat setelah data Indeks Manajer Pembelian (IMP) pendahuluan Eropa secara substansial berada di bawah estimasi di bulan November. Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di sektor Manufaktur dan Jasa Zona Euro mengalami kontraksi, sehingga memicu keistimewaan AS dengan arus masuk ke Dolar AS. Pada hari Jumat, data IMP AS akan dirilis dan dapat memicu arus masuk babak kedua jika terjadi kejutan yang optimis.
Pada saat artikel ini ditulis, Minyak Mentah (WTI) diperdagangkan dia $69,89 dan Minyak Mentah Brent di $73,58.
Berita dan Penggerak Pasar Minyak: Kelebihan Pasokan dan Penguatan Dolar AS
- Langkah berikutnya dalam eskalasi antara Rusia dan Ukraina, Yahoo News melaporkan bahwa Rusia telah menambahkan sebuah pangkalan militer Polandia ke dalam daftar target ketika Ukraina menembakkan rudal lagi ke Rusia.
- Bloomberg melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan rapat keamanan pada Jumat ini. Agendanya masih belum dikonfirmasi.
- Para delegasi OPEC+ mengatakan bahwa mereka mengasumsikan pertemuan bulan depan mengenai rencana-rencana untuk memulihkan produksi minyak akan diadakan secara online dan bukannya di markas besar mereka di Wina seperti yang direncanakan semula, Reuters melaporkan. Pertemuan tersebut akan diadakan pada 1 Desember.
- Para pengamat minyak memprakirakan OPEC+ akan menunda rencana untuk menghidupkan kembali produksi. Kuartal kedua 2025 kini menjadi target, Bloomberg melaporkan.
- Pada pukul 18:00 GMT (Sabtu, 01:00 WIB), data jumlah rig minyak mingguan Baker Hughes AS akan dirilis. Data sebelumnya menunjukkan 478 rig beroperasi.
Analisis Teknis Minyak: Enggan untuk Naik Lagi
Harga Minyak Mentah akan menutup minggu ini dengan catatan yang tinggi, membukukan kenaikan hampir 5%. Namun, para pedagang bertanya pada diri mereka sendiri apakah ada lebih banyak kenaikan dari perdagangan yang dipicu oleh ketegangan ini. Beberapa analis telah menunjukkan bahwa pergerakan baru-baru ini mungkin merupakan beberapa langkah terakhir menuju kesepakatan apa pun, dengan kedua negara hanya mencoba mengambil kartu terbaik yang dapat digunakan selama negosiasi.
Di sisi atas, Simple Moving Average (SMA) 55-hari di $70,13 telah diuji sebelumnya pada hari Jumat, dan kita harus melihat penutupan harian di atasnya jika harga Minyak Mentah ingin naik. Berikutnya adalah SMA 100-hari di $72,77. SMA 200-hari di $76,45 masih jauh, meskipun dapat diuji jika ketegangan semakin meningkat.
Di sisi lain, pada pedagang perlu melihat ke arah $67,12 - level yang menahan harga pada Mei dan Juni 2023 - saat mencari support pertama. Jika ditembus, terendah 2024 akan muncul di $64,75, diikuti oleh $64,38, terendah 2023.
Minyak Mentah WTI AS: Grafik Harian
Pertanyaan Umum Seputar Minyak WTI
Minyak WTI adalah jenis minyak mentah yang dijual di pasar internasional. WTI adalah singkatan dari West Texas Intermediate, salah satu dari tiga jenis utama termasuk Brent dan Dubai Crude. WTI juga disebut sebagai "ringan" dan "manis" karena gravitasi dan kandungan sulfurnya yang relatif rendah. Minyak ini dianggap sebagai minyak berkualitas tinggi yang mudah dimurnikan. Minyak ini bersumber dari Amerika Serikat dan didistribusikan melalui hub Cushing, yang dianggap sebagai "Persimpangan Pipa Dunia". Minyak ini menjadi patokan untuk pasar minyak dan harga WTI sering dikutip di media.
Seperti semua aset, penawaran dan permintaan merupakan pendorong utama harga minyak WTI. Dengan demikian, pertumbuhan global dapat menjadi pendorong peningkatan permintaan dan sebaliknya untuk pertumbuhan global yang lemah. Ketidakstabilan politik, perang, dan sanksi dapat mengganggu pasokan dan memengaruhi harga. Keputusan OPEC, sekelompok negara penghasil minyak utama, merupakan pendorong utama harga lainnya. Nilai Dolar AS memengaruhi harga minyak mentah WTI, karena minyak sebagian besar diperdagangkan dalam Dolar AS, sehingga Dolar AS yang lebih lemah dapat membuat minyak lebih terjangkau dan sebaliknya.
Laporan inventaris minyak mingguan yang diterbitkan oleh American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Agency (EIA) memengaruhi harga minyak WTI. Perubahan inventaris mencerminkan fluktuasi pasokan dan permintaan. Jika data menunjukkan penurunan inventaris, ini dapat mengindikasikan peningkatan permintaan, yang mendorong harga minyak naik. Inventaris yang lebih tinggi dapat mencerminkan peningkatan pasokan, yang mendorong harga turun. Laporan API diterbitkan setiap hari Selasa dan EIA pada hari berikutnya. Hasilnya biasanya serupa, dengan selisih 1% satu sama lain selama 75% waktu. Data EIA dianggap lebih dapat diandalkan, karena merupakan lembaga pemerintah. Hasilnya biasanya serupa, dengan selisih 1% dari satu sama lain selama 75% waktu. Data EIA dianggap lebih dapat diandalkan, karena merupakan lembaga pemerintah.
OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) adalah kelompok yang terdiri dari 12 negara penghasil minyak yang secara kolektif memutuskan kuota produksi untuk negara-negara anggota pada pertemuan dua kali setahun. Keputusan mereka sering kali memengaruhi harga minyak WTI. Ketika OPEC memutuskan untuk menurunkan kuota, pasokan dapat diperketat, sehingga harga minyak naik. Ketika OPEC meningkatkan produksi, efeknya justru sebaliknya. OPEC+ mengacu pada kelompok yang diperluas yang mencakup sepuluh anggota non-OPEC tambahan, yang paling menonjol adalah Rusia.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.