Nifty dan Sensex Pertahankan Pemantulan, Data Inflasi AS Semakin Membayangi
|- Nifty dan Sensex India mempertahankan pemulihan pada hari Selasa.
- Nifty dan Sensex jatuh pada hari Senin karena aksi profit-taking dan pasar global yang berhati-hati.
- Para pedagang Nifty dan Sensex menantikan data inflasi AS untuk mendapatkan insentif perdagangan baru.
Sensex 30 dan Nifty 50, indeks acuan utama India, mengkonsolidasikan pemantulan setelah pembukaan yang lemah. Perdagangan yang hati-hati di mitra-mitra Asia dan Eropa membatasi upaya pemulihan mereka.
Pada saat penulisan, indeks National Stock Exchange (NSE) Nifty 50 naik 0,51% hari ini dan diperdagangkan di 21.738,85. Bombay Stock Exchange (BSE) Sensex 30 mengikutinya, naik 0,66% ke 71.562,93.
Berita Pasar Saham
- Nifty dan Sensex memanfaatkan berita bahwa penyedia Indeks MSCI menaikkan bobot India dalam indeks Standar Global ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 18,2%.
- Coal India, UPL, ICICI Bank, Apollo Hospitals dan Hero MotoCorp termasuk di antara yang mengalami kenaikan tertinggi di Nifty sejauh ini sementara yang mengalami penurunan adalah Hindalco Industries, Grasim Industries, Adani Enterprises, HCL Technologies dan Tech Mahindra.
- Saham Paytm merosot lebih dari 8,0% setelah penurunan peringkat. Indeks Multi Commodity Exchange (MCX) India akan dibuka pada pukul 07:30 GMT (14:30) karena gangguan teknis.
- Penawaran Umum Perdana (IPO) dari Alpex Solar Limited mendapatkan respon yang sangat baik dari para investor dengan mencatatkan 303 kali pemesanan hingga hari terakhir penawaran.
- Aksi ambil untung dan tren yang beragam di pasar global dapat dikaitkan sebagai faktor kunci di balik koreksi baru-baru ini di Nifty dan Sensex.
- Pasar India telah melanjutkan keunggulan mereka ke level tertinggi yang pernah ada di atas Hong Kong dalam hal volume perdagangan harian. Sementara indeks acuan India, Nifty, naik 22% pada tahun lalu, Hang Seng Hong Kong terkikis hampir 25%.
- Pada hari Senin, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) India turun ke level terendah tiga bulan sebesar 5,1% di bulan Januari tetapi tetap berada dalam batas toleransi Reserve Bank of India (RBI) sebesar 4 (+/- 2%) selama lima bulan berturut-turut.
- Liburan Tahun Baru Imlek di Tiongkok dan beberapa pasar utama Asia dapat membuat likuiditas tipis di sekitar indeks India. Namun, para pedagang menanti laporan inflasi IHK AS hari Selasa dan rilis Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) hari Rabu dari India untuk mendapatkan dorongan perdagangan baru.
- Data IHK AS kemungkinan akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jalur suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS, yang akan menentukan arah pasar global dalam beberapa hari mendatang.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.