Pound Sterling Torehkan Tertinggi Baru 2023 saat akan Ada Perubahan Gambar pada Mata Uang Kertas dan Koin
|- Pound Sterling melawan Dolar AS naik ke pertengahan 1,26 karena Dolar AS melemah dan pertemuan BoE dalam pengawasan.
- Pound mendapat keuntungan dari divergensi kebijakan moneter yang dirasakan Dolar AS dengan tingginya inflasi mengindikasikan lebih banyak kenaikan suku bunga di Inggris.
- Tren tetap bullish mengindikasikan higher highs akan muncul saat GBP/USD terus naik.
Pound Sterling (GBP), mata uang tertua di dunia, naik melawan Dolar AS (USD) pada hari Senin, saat negara kepulauan telah menobatkan gambar baru untuk uang kertas dan koinnya dengan Raja Charles III.
Pound Sterling diuntungkan oleh perbedaan kebijakan moneter yang dirasakan Dolar AS. Suku bunga di AS mungkin telah memuncak tidak seperti di Inggris di mana inflasi yang terus-menerus tinggi ditambah dengan data yang kuat terus menyarankan Bank of England (BoE) perlu berbuat lebih banyak untuk mengendalikan inflasi. Karena investor global selalu ingin memarkir uang mereka di tempat yang dapat menghasilkan return tertinggi, keadaan ini menguntungkan GBP.
Dari sudut pandang teknis, GBP/USD terus menorehkan tertinggi baru dalam tren naik jangka panjang yang bullish secara luas. Mengingat pepatah lama "tren adalah teman Anda", keadaan ini lebih penguntungkan pembeli dari pada penjual.
Penggerak Pasar GBP/USD
- Pound Sterling mendapat untung dari arus keluar dari Dolar AS karena Federal Reserve AS (The Fed) mungkin telah mencapai puncak suku bunga dalam siklus kenaikan saat ini, sedangkan kecenderungan inflasi yang kuat di Inggris mengindikasikan suku bunga lebih tinggi di masa depan, termasuk 25 bp pada pertemuan Bank of England (BoE) pada hari Kamis.
- Dengan data yang terus menunjukkan inflasi Inggris di atas 10% selama tujuh bulan berturut-turut dan data IMP kuat, serta kenaikan harga rumah baru-baru ini, kekuatan inflasi di Inggris tampaknya tidak akan surut.
- Pertemuan kebijakan moneter Bank of England (BoE) Kamis depan dapat mengungkapkan niat BoE pada lintasan kebijakan masa depan dan dapat menyebabkan volatilitas pada pasangan Pound Sterling. Jika BoE sangat hawkish, itu akan menyoroti divergensi dengan The Fed dan menghasilkan peningkatan arus ke Pound Sterling.
- Buruknya kinerja pemerintah Konservatif dalam pemilu lokal mengindikasikan tingginnya kemungkinan partai akan kalah dalam pemilihan umum berikutnya. Pound Sterling turun ke terendah bersejarah di bawah kepemimpinan Perdana Menteri sebelumnya Lizz Truss dan Kanselirnya Kwazi Kwarteng, yang menyebabkan hilangnya kepercayaan pada partai Konservatif sebagai sepasang tangan yang aman dalam menangani ekonomi.
- IMP Jasa S&P Global Inggris yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari prakiraan yaitu 55,9 dibandingkan prakiraan tidak perubahan 54,9. IMP Konstruksi yang dirilis pada hari Jumat juga mengalahkan ekspektasi, di 51,1 dibandingkan 50,7 di bulan sebelumnya. Data ini mengindikasikan berlanjutnya tekanan inflasi.
- Dolar AS terus menderita karena ketakutan akan krisis perbankan di AS setelah saham dua bank regional lainnya, PacWest dan Western Alliance, masing-masing turun 50% dan 40% minggu lalu, di tengah kekhawatiran mereka akan ambruk.
- Namun, Dolar AS memperoleh dorongan jangka pendek setelah rilis Nonfarm Payrolls pada hari Jumat yang menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari prakiraan di 253 ribu dibandingkan prakiraan 179 ribu. Kenaikan di atas prakiraan dalam Penghasilan Per Jam Rata-rata di 4,4% dan penurunan Tingkat Pengangguran ke 3,4% lebih jauh mendukung Greenback.
- Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan April pada hari Rabu, 10 Mei pukul 12:30 GMT (19:30 WIB), akan memberikan data lebih lanjut bagi Federal Reserve untuk mendasarkan keputusan kebijakan di masa depan. Saat ini ekspektasi IHK adalah naik 0,4% MoM dan 5% YoY. IHK Inti diprakirakan naik 0,4% MoM dan 5,5% YoY, dan merupakan metrik yang memiliki dampak lebih besar karena tidak memasukan komponen makanan dan bahan bakar yang volatil dalam perhitungan.
- Rilis Survei Petugas Pinjaman bank The Fed untuk kuartal pertama pada hari Senin pukul 18:00 GMT (Selasa, 01:00 WIB) dapat menggerakkan Dolar AS karena akan menyoroti kondisi kredit di sektor perbankan AS. Jika terjadi penyusutan kredit yang substansial maka hal itu dapat berdampak negatif pada Dolar AS (positif untuk GBP/USD).
Analisis Teknis GBP/USD: Tren Naik Berlanjut
GBP/USD terus membuat tertinggi baru, sebagian besar ke 1,2668, melanjutkan tren naik yang dimulai dari terendah September 2022. Tren keseluruhan tetap bullish, mendukung beli daripada jual Pound Sterling.
Penembusan signifikan baru-baru ini di atas tertinggi 28 April 1,2593 membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut di masa depan. GBP/USD mengakhiri tiga hari dengan bullish berturut-turut ketika menembus beberapa tertinggi resistance April, mengindikasikan peluang lebih tinggi harga akan bertahan dan terus naik lebih tinggi.
Untuk sisi atas, level resistance utama terletak dekat dengan level pasar saat ini di tertinggi Mei 2022 di 1,2665, kemudian di Simple Moving Average (SMA) 100-minggu yang terletak di 1,2713, dan di retracement Fibonacci 61,8% dari pasar bearish 2021-2022, di 1,2758. Semuanya memberikan potensi target sisi atas untuk pasangan mata uang ini. Setiap level harus ditembus dengan tegas untuk membuka kemungkinan kenaikan yang lebih jauh.
Penembusan yang signifikan ditandai dengan bar harian hijau yang kuat yang menembus di atas level resistance utama yang dipermasalahkan, dan ditutup di dekat titik tertinggi hari itu. Atau alternatifnya, tiga batang hijau berturut-turut yang menembus di atas level resistance. Lambang semacam itu memberikan konfirmasi bahwa penembusan tersebut bukanlah 'penembusan palsu' atau bull trap.
Relative Strength Index (RSI) tetap di bawah level overbought di 70 tetapi merayap lebih tinggi sejalan dengan harga, mencapai ujung atas 60-an pada saat penulisan. Higher highs baru Senin disertai dengan higher highs serupa di RSI yang mengindikasikan tidak ada divergensi bearish. Ini adalah tanda yang agak mendukung GBP/USD dan mungkin merupakan indikasi kenaikan lebih lanjut di masa depan.
Pertanyaan Umum Pound Sterling
Apa itu Pound Sterling?
Pound Sterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Mata uang ini merupakan unit valuta asing (FX) keempat yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang 12% dari seluruh transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022.
Pasangan perdagangan utamanya adalah GBP/USD, alias 'Cable', yang menyumbang 11% dari FX, GBP/JPY, atau 'Dragon' yang dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Poundsterling dikeluarkan oleh Bank of England (BoE).
Bagaimana Dampak Keputusan Bank of England pada Pound Sterling?
Satu-satunya faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah mereka telah mencapai tujuan utama "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil di sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai tujuan ini adalah penyesuaian suku bunga.
Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga lebih mahal bagi orang dan bisnis untuk mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi investor global untuk memarkir uang mereka.
Ketika inflasi turun terlalu rendah, ini adalah tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga untuk menurunkan suku bunga kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.
Bagaimana Data Ekonomi Mempengaruhi Nilai Pound?
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Pound Sterling. Indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, dan ketenagakerjaan dapat mempengaruhi arah GBP.
Perekonomian yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, namun juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Poundsterling kemungkinan besar akan jatuh.
Bagaimana Dampak Neraca Perdagangan pada Pound?
Rilis data penting lainnya untuk Poundsterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspor dan apa yang dibelanjakan untuk impor selama periode tertentu.
Jika sebuah negara menghasilkan ekspor yang sangat dicari, mata uangnya akan mendapatkan keuntungan murni dari permintaan ekstra yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih positif akan memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.