Rupiah Indonesia Lunglai di 15.974 Melawan Penguatan Dolar AS
|- USD/IDR berusaha mencapai lagi level 16.000, kini tengah bergerak di 15.974 sejauh ini.
- Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia untuk Kuartal 3 turun ke USD 2,2 Miliar.
- Sejumlah pidato dari para pejabat The Fed akan dicermati untuk petunjuk lebih lanjut terkait penurunan suku bunga The Fed.
Pasangan mata uang USD/IDR terlihat berusaha untuk mencapai dan menguji lagi level 16.000 pada perdagangan sesi Asia hari ini. Harga pasangan mata uang tersebut telah bergerak di 15.974, melampaui indikator Simple Moving Average (SMA) 200 periode pada grafik harian atau menguat sebesar 0,88% sejak hari Selasa lalu.
Pada hari Rabu, 20 November, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 6%, deposit facility dan lending facility juga dipertahankan masing-masing di level 5,25% dan 6,75%, sesuai dengan estimasi pasar. Hal tersebut dilakukan demi menjaga stabilitas kurs Rupiah Indonesia di tengah ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, terutama perkembangan perekonomian Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS awal November lalu.
Bank Indonesia (BI) telah merilis laporan Neraca Transaksi Berjalan untuk Kuartal 3, yang mengalami penurunan defisit ke USD 2,2 Miliar, lebih baik dari defisit pada Kuartal 2 yang tercatat di USD 3,02 Miliar. Menyempitnya defisit ini didorong oleh surplus neraca perdagangan barang nonmigas yang masih berlanjut.
Menurut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, perubahan politik di Amerika Serikat telah membuat Dolar AS menguat secara luas karena para investor mengalihkan asetnya ke USD pasca hasil pemilu AS, sehingga menyebabkan Rupiah Indonesia melemah. Namun, ke depannya Perry memprakirakan kurs Rupiah Indonesia akan stabil.
Para pedagang akan mencermati sejumah pidato dari para pejabat The Fed malam ini di sesi Amerika untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut terkait kebijakan Federal Reserve (The Fed) terhadap penurunan suku bunga yang akan menggerakkan Dolar AS. Selain itu, fokus juga akan tertuju pada Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan, Indeks Manufaktur The Fed Philly dan data Penjualan Rumah yang Ada.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.