fxs_header_sponsor_anchor

Berita

USD/IDR Bergeming di 16.330 meski Dolar AS Catat Terendah Dua Minggu

  • Pasangan mata uang USD/IDR masih bertahan di 16.330-an, walaupun Dolar AS melemah.
  • Indeks Dolar AS merosot hingga ke 107,92 pada hari Selasa, pagi ini sedikit meningkat ke 108,10.
  • Kebijakan Trump perlu diwaspadai pemerintah Indonesia karena akan memengaruhi ekonomi domestik meski tidak langsung.

Pada hari Rabu di sesi Asia pasangan mata uang USD/IDR tetap bertahan di 16.330-an meski Dolar AS yang diukur oleh DXY merosot hingga ke 107,92 pada perdagangan hari Selasa dan hingga saat berita ini ditulis masih melayang di 108,10.

Para investor masih mewaspadai potensi kejutan dari media sosial Donald Trump yang terkenal bisa memicu volatilitas pasar. Meski demikian, tidak adanya tarif yang keras secara langsung telah meredakan kekhawatiran mereka untuk sementara, catat Stephen Innes, Kepala Strategi Perdagangan dan Pasar SPI Asset Management yang menjadi kontributor FXStreet.

Beberapa executive order yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump memiliki potensi menggeser ekonomi dan politik global, meskipun dampaknya tidak langsung mempengaruhi Indonesia.

Sementara itu, penarikan AS dari Perjanjian Paris melemahkan solidaritas global dalam menghadapi perubahan iklim, yang sangat berdampak pada Indonesia sebagai negara kepulauan yang rawan terhadap kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrem. Namun, di sisi lain, jika tarif yang diberlakukan AS terhadap Tiongkok naik, maka akan berdampak positif bagi Indonesia karena berpeluang untuk meningkatkan ekspor.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan penerapan tarif sebesar 10% pada impor dari Tiongkok, mulai tanggal 1 Februari. Langkah ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap pengiriman fentanyl dari Tiongkok ke Meksiko dan Kanada, demikian menurut Reuters.

“Indonesia perlu mewaspadai kebijakan Trump”, kata Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin. Kenaikan tarif impor bisa memicu peningkatan inflasi di AS, jika The Fed menaikkan suku bunga guna menahan laju inflasi, biaya surat berharga negara (SBN) Indonesia pasti naik, lanjut Wijayanto, seperti yang dikutip dari Media MSN.
 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Hak cipta ©2025 FOREXSTREET S.L., dilindungi undang-undang.