USD/IDR Terbang ke 16.417 setelah Kemarin BI Pangkas Suku Bunga ke 5,75%
|- Pasangan mata uang USD/IDR terus bergerak lebih tinggi yang kini telah mencapai 16.417.
- Pada hari Rabu, Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
- Malam ini di sesi Amerika, data Penjualan Ritel AS akan menjadi fokus selanjutnya.
Rupiah Indonesia (IDR) kian merosot terhadap Dolar AS (USD) dengan pasangan mata uang USD/IDR menyentuh tertinggi baru sejak Juli 2024 di 16.417 setelah Bank Indonesia memangkas suku bunganya pada hari Rabu, 15 Januari. Sementara itu Dolar AS, yang diukur oleh DXY masih bertahan di sekitar level 109.
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dari 6,00% menjadi 5,75%. Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility masing-masing dipangkas sebesar 25 bp menjadi 5,00% dan 6,50%. BI menyampaikan dalam laporannya bahwa hal ini dilakukan dalam upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank sentral Indonesia ini akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk mempertahankan inflasi dalam koridor target dan mengoptimalkan nilai tukar Rupiah tetap stabil, serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia juga telah melaporkan bahwa Neraca Perdagangan pada bulan Desember berkurang ke $2,24 Miliar dari $4,42 Miliar pada bulan sebelumnya, dan juga lebih rendah dari konsensus $3,79 Miliar. Ekspor tahun-ke-tahun menurun ke 4,78% dan Impor tahun-ke-tahun melonjak ke 11,07%.
Pada hari Rabu malam di sesi Amerika, Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa data inflasi AS bulan Desember yang diukur oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, secara tahunan naik ke 2,9% dibandingkan dengan 2,7% di bulan November. IHK inti tahunan, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 3,2%, lebih rendah dari pembacaan sebelumnya dan estimasi pasar sebesar 3,3%.
Data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi tersebut telah membangkitkan harapan akan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Menurut Joseph Trevisani, analis senior FXStreet, "Data inflasi yang lebih dingin mendorong pedagang mengurangi posisi beli Dolar AS."
Para investor selanjutnya akan mencermati data Penjualan Ritel bulan Desember dan dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan AS untuk mendapatkan dorongan lebih lanjut dalam perdagangan jangka pendek. Penjualan Ritel bulan-ke-bulan diharapkan akan melemah ke 0,6% dari tingkat di bulan November yang tercatat di 0,7%.
Indikator Ekonomi
Penjualan Ritel (Bln/Bln)
Data Penjualan Ritel, yang dirilis oleh Biro Sensus AS setiap bulan, mengukur nilai total penerimaan toko ritel dan makanan di Amerika Serikat. Perubahan persentase bulanan mencerminkan tingkat perubahan dalam penjualan tersebut. Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi digunakan untuk memilih sekitar 4.800 perusahaan ritel dan jasa makanan yang penjualannya kemudian ditimbang dan dijadikan tolok ukur untuk mewakili keseluruhan lebih dari tiga juta perusahaan ritel dan jasa makanan di seluruh negeri. Data disesuaikan dengan variasi musiman serta perbedaan hari libur dan hari perdagangan, tetapi tidak untuk perubahan harga. Data Penjualan Ritel diikuti secara luas sebagai indikator belanja konsumen, yang merupakan pendorong utama ekonomi AS. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Kam Jan 16, 2025 13:30 GMT (20:30 WIB)
Frekuensi: Bulanan
Konsensus: 0,6%
Sebelumnya: 0,7%
Sumber: US Census Bureau
Data Penjualan Ritel yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS merupakan indikator utama yang memberikan informasi penting tentang belanja konsumen, yang berdampak signifikan terhadap PDB. Meskipun angka penjualan yang kuat cenderung mendongkrak USD, faktor eksternal, seperti kondisi cuaca, dapat mendistorsi data dan memberikan gambaran yang menyesatkan. Selain data utama, perubahan dalam Grup Kontrol Penjualan Ritel dapat memicu reaksi pasar karena digunakan untuk menyiapkan perkiraan Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk sebagian besar barang.
Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.