fxs_header_sponsor_anchor

Berita

USD/INR Naik Mendekati 83,50 karena Koreksi Naik pada Dolar AS

  • USD/INR menguat karena imbal hasil obligasi AS pulih pada hari Kamis.
  • Dolar AS mungkin akan mengalami kesulitan karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun 2024.
  • Defisit Perdagangan India meningkat menjadi $19,1 miliar di bulan April karena ekspor yang lebih rendah dan kenaikan impor Emas.

Pasangan USD/INR naik mendekati 83,50 selama awal sesi Eropa hari Kamis. Koreksi naik pada Dolar AS (USD) membantu pasangan mata uang ini untuk mengoreksi penurunan yang terjadi dalam dua hari terakhir. Namun, Greenback melemah pada hari Rabu karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2024.

Sentimen dovish seputar The Fed ini diperkuat setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Penjualan Ritel bulanan yang lebih rendah dari ekspektasi dari Amerika Serikat (AS). IHK AS melambat menjadi 0,3% bulan ke bulan di bulan April dan berada di angka 0,4% yang lebih rendah dari ekspektasi. Sementara itu, Penjualan Ritel mendatar, tidak sesuai dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0,4%.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, berada di sekitar 104,30. Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang membaik mendukung Greenback. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun berada di 4,73% dan 4,33% pada saat artikel ini ditulis.

Pada hari Rabu, Defisit Perdagangan India, yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri, meningkat menjadi $19,1 miliar di bulan April, dari angka sebelumnya $15,6 miliar. Peningkatan ini dapat dikaitkan dengan ekspor yang lebih rendah dan lonjakan impor Emas, menurut data pemerintah.

Reuters mengutip seorang pedagang valuta asing di sebuah bank swasta yang menyarankan bahwa Rupee Nasional India (INR) "akan sedikit menguat, tetapi jangan berharap pergerakannya akan sangat signifikan karena INR akan terus berkinerja buruk di tengah-tengah penumpukan posisi jual USD yang luas." Premi forward pada pasangan USD/INR mengalami kenaikan, dengan imbal hasil tersirat satu tahun meningkat 2 basis poin menjadi 1,70%, didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.