fxs_header_sponsor_anchor

Berita

USD/JPY Koreksi Kembali Penurunan Baru-Baru Ini di Sekitar 147,70, Fokus pada Keputusan Kebijakan Bank Sentral

  • USD/JPY diperdagangkan lebih tinggi menjelang keputusan kebijakan the Fed pada hari Rabu.
  • Dolar AS (USD) mengalami tekanan turun karena kemungkinan tidak adanya kenaikan suku bunga oleh the Fed pada bulan September.
  • Ekspektasi pasar condong ke arah BoJ yang mempertahankan sikap kebijakan moneternya yang akomodatif.

USD/JPY pulih dari penurunan yang tercatat pada hari sebelumnya, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 147,70 selama sesi Asia pada hari Selasa. Pasangan ini mengalami dukungan ke atas menjelang keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS (Fed) dan Bank of Japan (BoE).

Namun, Dolar AS (USD) mengalami pelemahan karena kemungkinan Fed mempertahankan suku bunga saat ini dalam pertemuan mendatang yang dijadwalkan pada hari Rabu. Namun, para investor menjadi berhati-hati menyusul peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun 2023, yang dapat dikaitkan dengan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell bulan lalu menekankan pada konferensi The Fed Kansas City di Simposium Jackson Hole bahwa tingkat inflasi masih terlalu tinggi dan bank sentral siap untuk melakukan pengetatan lebih lanjut jika diperlukan.

Selain itu, para investor memprakirakan kemungkinan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lama, yang dapat memberikan dukungan bagi potensi Greenback. Para investor akan mengamati pernyataan-pernyataan bank sentral, mencari indikasi atau informasi mengenai potensi lintasan suku bunga di masa depan.

Indeks Dolar AS (DXY) mencoba untuk mematahkan penurunan beruntunnya selama dua hari, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 105,10. Namun, imbal hasil obligasi AS sedang berjuang untuk pulih dari penurunan yang terlihat pada hari Senin, dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun di 4,30% pada saat berita ini ditulis. Imbal hasil yang lebih rendah memberikan tekanan ke bawah pada kekuatan Greenback.

Di sisi BoJ, bank sentral telah menjelaskan bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter setelah metrik upah dan inflasi lokal selaras dengan hasil yang mereka perkirakan.

Selain itu, mengingat tantangan yang sedang berlangsung yang dihadapi ekonomi domestik dan ketidakpastian tambahan terkait dengan situasi ekonomi Tiongkok, bank sentral tetap berhati-hati untuk beralih dari sikap dovish-nya.

Namun, Menteri Industri Jepang Nishimura Yasutoshi berbagi perspektifnya mengenai kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ). Kebijakan moneter adalah tanggung jawab Bank of Japan (BoJ) untuk menentukannya. Kebijakan menggunakan langkah-langkah moneter untuk "mengulur waktu" pada akhirnya akan mencapai kesimpulannya.

Sementara itu, para investor mengantisipasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan bertahan dengan pendekatan kebijakan moneter akomodatif.

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.