USD/JPY Turun Lebih Jauh di Bawah 142,00 di Tengah Pelemahan USD, Fokus Tetap pada Keputusan The Fed

• USD/JPY bertemu dengan pasokan baru dan membalikkan sebagian dari kenaikan semalam.
• Ekspektasi kebijakan The Fed-BoJ yang berbeda mendukung JPY dan memberikan tekanan pada pasangan mata uang ini.
• Para investor menantikan keputusan penting dari The Fed menjelang pembaruan kebijakan BoJ pada hari Jumat.

Pasangan mata uang USD/JPY menarik para penjual baru selama sesi Asia pada hari Rabu dan turun kembali di bawah level 142,00 dalam satu jam terakhir, mengikis sebagian kenaikan semalam dan menghambat pemulihan dari level terendah sejak Juli 2023 yang disentuh pada awal pekan ini. Sementara itu, latar belakang fundamental menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi harga spot ini adalah ke sisi negatifnya, meskipun para pedagang mungkin menahan diri untuk memasang posisi agresif menjelang risiko peristiwa penting bank sentral.

Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan untuk mengumumkan keputusannya pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu ini dan secara umum diprakirakan akan memulai siklus pelonggaran kebijakannya. Perhatian pasar kemudian akan beralih ke pembaruan kebijakan Bank of Japan (BoJ) pada hari Jumat, yang akan memainkan peran kunci dalam mempengaruhi Yen Jepang (JPY) dan memberikan dorongan arah baru untuk pasangan mata uang USD/JPY. Sementara itu, Sentimen pasar yang berhati-hati, bersama dengan ekspektasi kebijakan The Fed-BoJ yang berbeda, mendorong beberapa aliran aset safe haven ke arah JPY dan ternyata menjadi faktor kunci yang menyebabkan tekanan ke bawah pada pasangan mata uang USD/JPY.

Pasar telah memprakirakan peluang yang lebih besar untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) oleh The Fed di tengah tanda-tanda pelonggaran tekanan inflasi. Hal ini membayangi rilis data Penjualan Ritel AS yang lebih baik dari prakiraan pada hari Selasa dan gagal membantu Dolar AS (USD) untuk membangun kenaikan semalam dari level terendah 2024. Sebaliknya, sinyal hawkish baru-baru ini dari para pejabat BoJ menunjukkan bahwa bank sentral Jepang akan menaikkan suku bunga lagi pada akhir tahun ini. Hal ini telah menjadi faktor kunci di balik kinerja relatif JPY baru-baru ini dan berkontribusi pada nada tawaran jual di sekitar pasangan mata uang USD/JPY.

Sementara itu, para pembeli JPY tampaknya tidak terpengaruh oleh data perdagangan Jepang di bulan Agustus, yang menunjukkan penurunan besar untuk ekspor dan impor. Menurut data resmi, ekspor Jepang naik selama sembilan bulan berturut-turut, sebesar 5,6% YoY di bulan Agustus, tetapi pada kecepatan yang jauh lebih lambat dari prakiraan. Hal ini disertai dengan pertumbuhan impor yang jauh lebih kecil dari prakiraan sebesar 2,3%, meskipun tidak banyak mengurangi sentimen bullish yang mendasari JPY. Sehingga, hal ini memvalidasi prospek negatif jangka pendek bagi pasangan mata uang USD/JPY dan mendukung prospek kelanjutan tren turun yang telah terbentuk dengan baik.