fxs_header_sponsor_anchor

Berita

WTI Turun Mendekati $76,30 karena Meredanya Kekhawatiran terhadap Gangguan Pasokan Minyak di Laut Merah

  • Harga WTI turun tipis setelah serangkaian serangan Israel di kota Rafah, Gaza selatan.
  • Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu menyatakan niatnya untuk meningkatkan operasi militer ke Rafah.
  • Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyoroti bahwa perekonomian Timur Tengah berkinerja buruk dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menghentikan kenaikan lima hari berturut-turut dari pekan sebelumnya, diperdagangkan sedikit lebih rendah menjadi sekitar $76,30 per barel selama sesi Asia pada hari Senin. Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah Israel mengakhiri serangkaian serangan di kota Rafah, Gaza selatan, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak di wilayah Laut Merah.

Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu menyatakan niatnya pada hari Ahad untuk meningkatkan operasi militer ke Rafah. Namun, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Netanyahu agar tidak melanjutkan operasi darat di Rafah tanpa rencana yang "kredibel dan dapat dieksekusi" untuk memastikan keselamatan orang-orang yang berlindung di sana. Hamas juga memperingatkan Israel bahwa serangan darat di Rafah dapat membahayakan pembebasan sandera di masa depan.

Namun, harga minyak melonjak pekan lalu karena meningkatnya kekhawatiran mengenai potensi eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah menyusul penolakan Netanyahu terhadap proposal untuk menghentikan konflik di daerah kantong Palestina.

Dalam Forum Fiskal Arab di Dubai pada hari Minggu, Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), menyoroti bahwa perekonomian Timur Tengah berkinerja buruk dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan. Faktor-faktor yang berkontribusi pada hal ini termasuk pemangkasan produksi minyak dan konflik Israel-Gaza. Meskipun demikian, Georgieva mencatat bahwa prospek ekonomi global tetap tangguh. Dalam laporan ekonomi regional bulan lalu, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan PDB untuk Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi 2,9% untuk tahun ini, turun di bawah proyeksi sebelumnya di bulan Oktober.

Pada hari Jumat, Baker Hughes merilis data Jumlah Rig Minyak AS, yang mengindikasikan tidak ada perubahan pada jumlah rig aktif, yang tetap stabil di 499 rig. Selain itu, Laporan Pasar Minyak Bulanan OPEC (MOMR) dijadwalkan untuk dipublikasikan pada hari Selasa. Laporan ini mencakup isu-isu penting yang berdampak pada pasar minyak global dan menawarkan wawasan mengenai perkembangan pasar minyak mentah.

 

Informasi di halaman ini berisi pernyataan berwawasan ke depan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual aset ini. Anda harus melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet sama sekali tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, kekeliruan, atau salah saji material. Ini juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Pasar Terbuka melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, serta tekanan emosional. Semua risiko, kerugian, dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian pokok, adalah tanggung jawab Anda. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi FXStreet maupun pengiklannya.


KONTEN TERKAIT

Memuat ...



Copyright ©2024 FOREXSTREET S.L., Hak cipta dilindungi undang-undang.