Dolar di Dasar: Tarif Menghancurkan 'Hak Istimewa yang Terlalu Besar'

Minggu ini ternyata relatif tenang bagi dolar. Penurunan di akhir minggu lalu digantikan dengan pergerakan mendekati dasar, yaitu di sekitar level 99 pada DXY, yang sesuai dengan level terendah dalam tiga tahun terakhir dan sedikit di bawah area pembalikan dalam dua tahun terakhir. Situasi ini mengindikasikan bahwa kita hanya melihat jeda sebelum penurunan lebih lanjut, bukan pembalikan.

Sejak awal April, korelasi terbalik antara dinamika dolar dan nilai tarif yang dijanjikan telah terlihat jelas. Meningkatnya hambatan-hambatan perdagangan menyebabkan aksi jual yang tajam pada mata uang AS. Yang sangat mengkhawatirkan adalah bahwa baik saham maupun obligasi AS jatuh selama periode ini—sebuah fenomena yang umum terjadi di negara-negara berkembang tetapi jarang terjadi di negara-negara maju dan hampir tidak pernah terjadi di Amerika. Ini adalah sinyal yang jelas dari para pedagang bahwa perang dagang secara tajam membatasi 'hak istimewa yang terlalu besar' yang dinikmati AS selama setengah abad terakhir.

Namun, The Fed tampaknya membela dolar pada hari Rabu. Powell memperingatkan dalam pidato terbarunya bahwa situasi saat ini membenarkan untuk mempertahankan suku bunga tinggi dan bahkan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga. Komentar-komentar ini telah membantu indeks dolar stabil, tetapi belum ada tanda-tanda pemulihan yang jelas.

Di grafik mingguan, RSI telah mencapai level-level jenuh jual, yang terakhir terlihat pada bulan Agustus tahun lalu dan sebelumnya pada awal 2018. Namun, dibutuhkan lebih dari sebulan dalam kasus pertama dan sekitar empat bulan dalam kasus kedua sebelum pemulihan terjadi.