Grafik Hasil Obligasi
Berita dan Analisa Pasar Obligasi dan Suku Bunga
Tinjauan Teknis
Obligasi yang terkait dengan kelas aset lainnya
Harga dan imbal hasil obligasi sering kali mendorong pergerakan harga dalam mata uang dan kelas aset lainnya. Di bagian ini, kami bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pergerakan ini dianalisis dan diperdagangkan oleh kontributor khusus dan analis internal kami.
Imbal hasil obligasi adalah pengembalian yang diperoleh investor atas obligasi. Berbeda dengan banyak aset lainnya, harga obligasi dan imbal hasil obligasi saling terkait secara terbalik. Ketika harga obligasi meningkat, imbal hasil menurun. Ketika harga obligasi menurun, imbal hasil meningkat. Jadi, apa yang disebut rally di pasar obligasi berarti imbal hasil menurun, sementara aksi jual obligasi berarti imbal hasil meningkat.
Penting untuk mengetahui dinamika yang mendasari mengapa imbal hasil obligasi naik atau turun. Pergerakan ini dapat didasarkan pada ekspektasi suku bunga atau sentimen pasar, seperti ketidakpastian, yang memicu "penerbangan ke aset yang aman" ke obligasi, yang secara tradisional dianggap kurang berisiko dibandingkan dengan saham.
Perubahan suku bunga, baik suku bunga target atau suku bunga pasar, penting karena membuat saham atau obligasi menjadi lebih menarik. Ketika hal ini terjadi, harga cenderung mengikuti tren saat uang mengalir dari satu wahana ke wahana lain hingga hubungan baru tercermin secara memadai dalam harga.
Obligasi dan saham terus bersaing untuk mendapatkan uang investor, dan tidak demikian halnya dengan komoditas. Komoditas, khususnya Emas, biasanya cenderung bergerak berlawanan arah dengan harga obligasi (penurunan harga komoditas biasanya menyebabkan harga obligasi naik, dan sebaliknya). Oleh karena itu, komoditas umumnya cenderung bergerak searah dengan suku bunga.
Obligasi Pemerintah AS
Jika Anda memperdagangkan pasangan mata uang berbasis USD atau pasangan mata uang dengan harga USD, sangat penting untuk memantau pasar obligasi Amerika Serikat (AS), karena pergerakan imbal hasil Treasury memengaruhi Dolar AS. Pergerakan imbal hasil Treasury sering kali didorong oleh pernyataan dari pejabat Federal Reserve (The Fed), jadi tetap mengikuti berita yang datang dari otoritas moneter AS sangatlah penting. Saham AS biasanya mendapat dorongan dari kenaikan harga obligasi (imbal hasil Treasury turun), terutama pada periode inflasi. Namun jika tidak, maka ada baiknya mencari sentimen pasar dan mengidentifikasi alasan untuk sikap hati-hati di pasar obligasi. Harga saham AS juga dapat naik seiring dengan turunnya harga obligasi (kenaikan imbal hasil Treasury) selama periode deflasi. Dalam kasus seperti itu, harga saham dan suku bunga naik, yang mendorong permintaan global terhadap Dolar AS.
Obligasi Pemerintah Inggris
Harga obligasi global cenderung bergerak secara serempak, tetapi terkadang, pasar obligasi suatu negara mungkin mengalami pergerakan yang lebih tajam dibandingkan dengan negara lain. Terkadang volatilitas ini terkait dengan fluktuasi mata uang. Gilt, bertenor 10 tahun yang merupakan patokan di pasar pendapatan tetap Inggris Raya (Inggris), biasanya memiliki korelasi positif dengan Pound Sterling (GBP). Pemisahan antara pasar-pasar ini dapat menjadi peringatan dini bahwa hubungan antarpasar telah bergeser. Perubahan harga valuta asing dapat membebani perhitungan pengembalian relatif bagi investor internasional yang membeli Gilts. Jika komponen mata uang dihilangkan, Gilts Inggris seharusnya tetap memberikan pengembalian kepada investor. Jika tidak, pasar obligasi lain seperti US Treasuries, mungkin menjadi menarik. Selain itu, tren kenaikan harga energi yang berkepanjangan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan karena akan memengaruhi ekspektasi inflasi dan karenanya kebijakan moneter Bank of England (BOE).