Emas Menembus Langit-Langit

Setelah tiga minggu konsolidasi, emas bergerak naik dengan pasti, mencapai rekor di atas $2572 per troy ons di pasar spot pada hari Jumat. Kenaikan harga telah mendekati 3% sejak awal minggu dan 25% sejak awal tahun, jauh di atas indeks pasar saham utama dan berlawanan dengan penurunan umum pada logam mulia.

Dalam hal analisis teknis, lonjakan terbaru adalah percepatan pertumbuhan setelah konsolidasi berkepanjangan dengan bias ke atas sejak April. Pola ini disebut rising bullish wedge, batas atas yang telah dilewati oleh harga kemarin. Meskipun emas terus menguat, konsolidasi yang diperpanjang pada akhir bulan lalu menghilangkan kondisi jenuh beli lokal yang berlebihan, membuka jalan untuk rally, beberapa di antaranya kita lihat minggu ini.

Realisasi dari pola ini mengindikasikan kemungkinan kenaikan ke area $2660, sekitar $100 di atas level saat ini. Pola kenaikan jangka panjang ke 161,8% dari kenaikan awal dua tahun sejak Agustus 2018, diikuti oleh koreksi ke 50% dari kenaikan tersebut pada posisi terendah September 2022, membawa kita ke $2640.

Karena pemicu stop-out yang melimpah, kenaikan cepat ke area ini dimungkinkan, dan proses ini dapat berkembang dalam sesi aktif AS pada hari Jumat atau pada awal perdagangan pada hari Senin. Namun, pertumbuhan yang tajam mungkin merupakan alasan yang cocok untuk kedatangan para penjual nyata yang mampu mengubah harga.

Secara terpisah, perlu disebutkan dinamika emas terhadap euro. Dari April hingga akhir Agustus, harga memantul dari resistance horizontal mendekati 2.300 euro per ons, namun berhasil mengatasinya dengan pergerakan tajam pada hari Kamis. Konsolidasi yang berkepanjangan setelah rally di bulan Maret dan April menunjukkan bahwa kita hanya melihat awal dari sebuah rally.

Penurunan suku bunga obligasi mengembalikan daya tarik emas bagi para investor ritel. Dari perspektif ini, perlu dipersiapkan bahwa penurunan suku bunga The Fed yang diharapkan minggu depan dapat membalikkan tren. Pada 2015, kita melihat situasi serupa, namun dengan arah yang berlawanan. Saat itu, emas turun selama berbulan-bulan untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang pertama, dan titik terendahnya tercapai pada hari kenaikan. Ada kemungkinan bahwa kali ini juga, fakta tersebut dapat memicu aksi ambil untung yang panjang, terutama jika ternyata The Fed tidak siap untuk melunakkan kebijakan secara aktif dalam beberapa bulan mendatang, seperti yang diharapkan para investor.