IHK AS akan dirilis, dengan Pemulihan Energi yang Tidak Mungkin Berdampak pada Inflasi untuk Saat Ini

• Pasar Eropa melemah meskipun ada lonjakan baru di Tiongkok.
• Risalah Rapat FOMC menyoroti pandangan yang beragam pada pertemuan bulan November.
• IHK AS akan dirilis, dengan pemulihan energi yang tidak mungkin berdampak pada inflasi untuk saat ini.

Awal yang agak suram untuk pasar Eropa telah membuat indeks-indeks di seluruh benua ini bergerak lebih rendah meskipun pada sesi Asia terjadi penambahan 3% pada Hang Seng. Sementara pasar Tiongkok melakukan aksi jual besar-besaran setelah konferensi pers NDRC yang mengecewakan pada hari Selasa, kita telah melihat nada yang lebih optimis yang diambil semalam setelah PBoC memberikan perincian seputar garis swap sekitar $70 miliar untuk institusi dan dana pensiun untuk meminjam terhadap aset mereka dalam upaya untuk meningkatkan permintaan untuk ekuitas dan obligasi Tiongkok.

Pasar terus mewaspadai tanda-tanda baru mengenai potensi kenaikan suku bunga AS, dengan Risalah Rapat FOMC yang menyoroti keterbukaan untuk pemotongan 50bp lagi di bulan November. Meskipun beberapa anggota memberikan sinyal potensi kenaikan sebesar 25bp, tampaknya banyak yang memprakirakan akan mempertahankan dorongan stimulatif yang telah ditetapkan pada bulan September. Meskipun demikian, dengan bank yang masih bergantung pada data, kekuatan laporan pekerjaan terbaru tidak diragukan lagi akan meredakan kekhawatiran bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi.

Hari ini membawa fokus baru pada inflasi AS, dengan lonjakan energi baru-baru ini mendorong ekspektasi inflasi lebih tinggi. Pada kesempatan ini pasar mencari penurunan baru yang dapat membawa IHK utama ke 2,3%. Meskipun demikian, rekor tertinggi yang terlihat di pasar AS menyoroti keyakinan bahwa kita dapat mempertahankan sweet spot inflasi rendah dan ekonomi AS yang relatif kuat. Elemen inflasi tetap menjadi kunci stabilitas pasar, dan dengan demikian setiap lonjakan tertentu dalam tekanan harga dapat membuat semua ekspektasi kebijakan moneter saat ini dirusak sepenuhnya. Joe Biden akan mengetahui dengan baik risiko terhadap kemenangan pemilu Partai Demokrat jika tindakan Israel mengakibatkan lonjakan tajam dalam harga energi, dan dengan demikian dia kemungkinan besar akan mendorong serangan balasan terhadap Iran untuk menargetkan lokasi selain fasilitas minyak atau nuklir.