Aksi jual di pasar saham berlanjut hingga Jumat, meskipun tidak sedalam penurunan tajam yang terjadi pada Kamis terhadap aset-aset berisiko. Ini menjadi sinyal lemahnya minat beli, dengan pera investor yang terus mencerna dampak dari rencana tarif Presiden Trump. Indeks saham berjangka AS juga mengindikasikan pembukaan lebih rendah hari ini, meskipun Dolar mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah koreksi tajam kemarin.
Bank Sentral Datang Menyelamatkan
Salah satu tema besar dalam dua hari terakhir adalah meningkatnya taruhan pada pelonggaran bank sentral. Imbal hasil lebih rendah di Eropa, dengan penurunan terbesar pada imbal hasil Gilt. Imbal hasil 2 tahun turun 10bp dan telah turun 29bp dalam 5 hari terakhir, mengungguli obligasi Amerika, dan sebagian besar obligasi Eropa. Saat ini ada lebih dari 3 pemotongan suku bunga yang diprakirakan untuk Inggris dan Zona Euro untuk sisa tahun ini. Di AS, hampir 4 pemotongan diharapkan, dengan para investor berharap bahwa The Fed akan turun tangan jika rencana tarif Trump merusak pertumbuhan AS. Pergerakan besar turun dalam imbal hasil obligasi telah mengurangi kekuatan Euro dan pound di akhir minggu, yang keduanya turun tajam terhadap USD, saat greenback melakukan pemulihan.
Pergerakan Historis
Rekap singkat aksi pasar Kamis: Ternyata pasar belum sepenuhnya memperhitungkan dampak dari tarif yang diumumkan Presiden Trump. Akibatnya, terjadi aksi jual besar-besaran di pasar global—dipimpin oleh saham AS dan dolar. Indeks S&P 500 anjlok hampir 5%, sementara Nasdaq mencatat penurunan lebih dalam, turun sekitar 6%.. Beberapa penurunan mencolok di pasar saham termasuk anjloknya saham Dell sebesar 19% dan penurunan 9% pada Apple. Sementara itu, Indeks Dolar Bloomberg sempat mencatat penurunan dalam perdagangan harian terbesar dalam sejarah pada hari Kamis, sebelum akhirnya ditutup turun 1,5%—penurunan harian terbesar sejak tahun 2022.
Indeks saham AS dan Asia menjadi yang paling terpukul sejauh ini, sementara pasar Eropa menunjukkan ketahanan yang lebih baik. Di tengah gejolak global, bursa saham Australia dan Inggris justru tampil relatif kuat, mencatat kinerja terbaik dibandingkan kawasan lainnya.. Valuasi S&P 500 yang sempat berada di level sangat tinggi kini mulai terkoreksi. Saat ini, indeks tersebut diperdagangkan di rasio P/E sekitar 22,25—lebih rendah dari rata-rata lima tahunnya, namun masih jauh di atas rata-rata saham-saham Eropa. Jika memang terjadi pergeseran sekuler dari ekuitas AS, kemungkinan besar kita perlu melihat rasio P/E S&P 500 turun lebih jauh, mungkin mendekati atau bahkan di bawah 20, sebelum tekanan jual mereda. Nvidia, yang sempat menyandang predikat perusahaan paling bernilai di dunia. Sahamnya kini telah turun 25% sejak awal tahun, dengan rasio P/E yang juga ikut menyusut, dari hampir 60 di awal tahun menjadi sekitar 34 saat ini.
Saham-saham Jepang juga mengalami penurunan valuasi yang signifikan. Indeks Nikkei kini diperdagangkan dengan rasio P/E sebesar 17, turun dari 20 di akhir 2024, yang merupakan penurunan terbesar di antara indeks saham utama global. Sebagai perbandingan, Eurostoxx 50 memiliki rasio P/E sekitar 14, sementara FTSE 100 hanya 12. Dengan demikian, meskipun telah terkoreksi, valuasi pasar saham AS masih tergolong mahal jika dilihat dari perspektif global.
Para Penjual Membuat Diri Mereka Nyaman
Tanda-tanda pasar bearish mulai terlihat pada saham-saham kecil AS dan indeks teknologi. Russell 2000 telah turun hampir 15% sepanjang tahun ini, sejalan dengan penurunan yang dialami Nikkei. Bahkan, sejak mencapai puncaknya pada November lalu, indeks saham kecil ini telah terkoreksi hampir 20%. Penurunan ini terjadi meskipun data ekonomi AS masih menunjukkan ketahanan, dengan prakiraan penciptaan lapangan kerja sebesar 140 ribu pada bulan lalu. Namun, kekhawatiran terhadap dampak tarif balasan akibat kebijakan Presiden Trump telah secara drastis mengubah prospek saham-saham AS. Saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah kini berkinerja jauh lebih lemah dibandingkan indeks blue-chip yang lebih luas, mencerminkan tekanan yang lebih besar di segmen pasar tersebut.
Kapan Saham Akan Pulih?
Apakah ini saat yang tepat bagi saham-saham AS untuk bangkit, atau masih terlalu dini untuk mencoba menangkap pisau yang jatuh? Kebijakan tarif Trump tampaknya telah menandai akhir dari era keistimewaan Amerika di pasar global, juga memudarkan euforia terhadap saham-saham AS. Kekhawatiran yang meningkat terhadap ketegangan perdagangan di sektor AI turut memperburuk tekanan jual di pasar. Tanpa adanya sinyal pembalikan kebijakan dari pemerintahan Trump, sulit membayangkan pasar saham AS mampu menarik minat beli yang signifikan dalam waktu dekat. Pada hari Kamis, indeks S&P 500 mencatat pergerakan harian sebesar 5 deviasi standar dibandingkan dengan rata-rata 12 bulan terakhir—sebuah peristiwa yang sangat jarang terjadi. Namun, kami menilai gejolak ekstrem ini tidak akan bertahan lama, meskipun ketidakpastian jangka pendek masih membayangi.
Aksi jual mungkin mulai mereda pada hari Jumat, namun kami melihat peluang pemulihan yang solid bagi saham-saham AS maupun indeks global yang terdampak tarif masih terbatas, kecuali 1. terjadi pengurangan dalam kebijakan perdagangan AS atau 2. pencopotan Peter Navarro, arsitek utama kebijakan tarif timbal balik Presiden Trump.
Melihat ke depan, data ketenagakerjaan tetap menjadi sorotan penting, meskipun dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk benar-benar memahami sejauh mana dampak kebijakan tarif perdagangan AS terhadap kondisi pasar tenaga kerja.
Analisa Terkini
Pilihan Editor

Harga Emas Pertahankan Nada Tawaran Beli di Sekitar Area $3.230 meski Ada Nada Risiko Positif
Harga Emas (XAU/USD) mempertahankan bias positifnya di sekitar area $3.230 sepanjang paruh pertama sesi Eropa pada hari Selasa dan tetap dekat dengan puncak sepanjang masa yang dicapai pada hari sebelumnya, meskipun kurang adanya aksi beli lebih lanjut.

IHK Kanada Diprakirakan Stabil pada Bulan Maret Menjelang Keputusan Suku Bunga BoC
Badan Statistik Kanada akan merilis laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Maret pada hari Selasa. Inflasi tahunan diprakirakan tetap stabil di 2,6%, sesuai dengan angka bulan Februari. Para pelaku pasar mengantisipasi kenaikan bulanan sebesar 0,7%, menurun dari 1,1% sebelumnya.

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melihat Ke Atas di Tengah Ketidakpastian Tarif AS
Harga Emas sedang bangkit menuju rekor tertinggi $3.246 yang ditetapkan pada hari Senin saat para pembeli kesulitan untuk mengambil kembali kendali meskipun ada rasa tenang di pasar keuangan pada pagi hari Selasa.

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Technical Confluence Detector. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.