Minyak di Ujung Bawah Kisaran

Pasar Minyak memulai minggu ini di ujung bawah kisaran perdagangan selama dua bulan terakhir, bertepatan dengan ujung bawah kisaran selama tiga tahun terakhir dan ujung atas untuk harga di tahun 2019. Hal ini patut diperhatikan karena pemulihan tajam dan kegagalan akhir mungkin terjadi. Kembalinya minyak ke level ini berulang kali dalam beberapa bulan terakhir memperkuat potensi pergerakan lanjutan jika salah satu pihak menyerah.

Minggu lalu, persediaan minyak komersial AS naik 2 juta barel, dan cadangan strategis meningkat 0,6 juta barel. Ini bisa menjadi faktor bearish, namun faktor musiman juga berperan: persediaan komersial turun 2,2% dari tahun lalu. Selain itu, produksi turun menjadi 13,4 bph dari 13,5 bph dalam empat minggu sebelumnya.

Dengan harga Brent yang mendekati $70 per barel, OPEC+ telah berulang kali dipaksa untuk berkreasi dengan mengintervensi sisi pasokan pasar. Harga memulai minggu ini di $70,60 dan naik ke $71,40 pada puncak perdagangan Eropa.

Pada grafik, level konsolidasi saat ini berada di bawah posisi terendah tahun lalu, dan harga masih berada di bawah rata-rata pergerakan 50 dan 200 mingguan. Hal ini membuat kita melihat konsolidasi sebagai jeda sebelum aksi jual baru. Penembusan support ini dapat menyebabkan penurunan tajam menuju $30-40, tetapi produsen minyak dapat melakukan intervensi, menambah ketidakpastian.

Gas Alam

Dinamika harga gas alam juga menarik. Harga spot gas alam AS memulai minggu baru di $3,17. Empat kali di tahun ini, harga berbalik dari naik menjadi turun mendekati level ini. Namun, kali ini, tidak ada kondisi jenuh beli secara teknis pada grafik. Lebih dari setahun yang lalu, penembusan $3,10 memicu rally 20% ke $3,7, namun kenaikan tersebut terhenti oleh pendekatan MA 200 minggu (sekarang di $3,90).