Prakiraan AUD/USD: Tidak Ada Kelonggaran pada Bias Penurunan

• AUD/USD menembus di bawah 0,6500 untuk mencetak posisi terendah dua bulan baru.
• Inflasi Australia bervariasi; Penjualan Ritel mengejutkan dengan kenaikan.
• RBA kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah minggu depan.

AUD/USD menambah penurunan pada hari Selasa dan menembus support utama 0,6500 untuk pertama kalinya sejak awal Mei, melanjutkan penembusan baru-baru ini pada SMA 200-hari yang kritis (0,6589).

Pembalikan bulanan yang sedang berlangsung sebagian besar didorong oleh prospek ekonomi yang buruk dari Tiongkok, penurunan harga komoditas, kekuatan Dolar AS (USD) yang sebentar-sebentar, dan penurunan suku bunga baru-baru ini oleh People's Bank of China (PBoC).

Mengenai hal yang terakhir, PBoC baru-baru ini memangkas suku bunganya, melemahkan yuan Tiongkok dan berdampak negatif pada dolar Australia karena hubungan ekonomi Australia dengan Tiongkok dan peran AUD sebagai proksi likuiditas untuk yuan.

Selain itu, pelemahan harga bijih besi yang terus-menerus telah berkontribusi pada penurunan AUD, sementara pemulihan kecil pada harga tembaga tidak dapat meredakan aksi jual yang intens pada mata uang Australia.

Mengenai kebijakan moneter, angka inflasi yang baru-baru ini dipublikasikan di Australia melawan potensi pengetatan lebih lanjut oleh Reserve Bank of Australia (RBA), seperti yang telah diproyeksikan oleh para pelaku pasar. Mengenai hal ini, peluang bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,35% pada pertemuan minggu depan meningkat dalam beberapa jam terakhir sebagai resppon terhadap hasil inflasi, sementara skenario yang lebih luas menunjukkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah selama sisa tahun ini.

Secara keseluruhan, RBA diprakirakan akan menjadi bank sentral G10 terakhir yang mulai memangkas suku bunga. Bank sentral tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan, mengantisipasi bahwa akan membutuhkan waktu bagi inflasi untuk secara konsisten turun dalam kisaran target 2-3%.

Potensi pelonggaran oleh Federal Reserve (The Fed) dalam jangka menengah, kontras dengan sikap ketat RBA yang mungkin berkepanjangan, dapat mendukung AUD/USD dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, momentum yang lambat dalam ekonomi Tiongkok dapat menghambat pemulihan dolar Australia yang berkelanjutan karena Tiongkok terus menghadapi tantangan pasca pandemi, deflasi, dan stimulus yang tidak mencukupi untuk pemulihan yang meyakinkan. Kekhawatiran tentang permintaan dari Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, juga berdampak setelah pertemuan Politbiro negara tersebut, di mana, meskipun ada janji untuk mendukung perekonomian, tidak ada langkah-langkah stimulus baru yang diumumkan.

Grafik Harian AUD/USD

Prospek Teknis AUD/USD Jangka Pendek

Penurunan lebih lanjut dalam AUD/USD mungkin menemukan support awal di level terendah Juli di 0,6479 (31 Juli), sebelum level terendah Mei di 0,6465 dan level terendah 2024 di 0,6362 (19 April).

Di sisi lain, upaya bullish mungkin akan menghadapi resistance awal di SMA 200 hari yang krusial di 0,6589, diikuti oleh SMA 100 hari dan 55 hari sementara di 0,6603 dan 0,6655, masing-masing, sebelum puncak bulan Juli di 0,6798 (8 Juli) dan level tertinggi bulan Desember di 0,6871.

Secara keseluruhan, lebih banyak retracements dalam AUD/USD diprakirakan karena pasangan mata uang ini tetap berada di bawah SMA 200-hari.

Grafik empat jam menunjukkan beberapa percepatan bias turun. Meskipun demikian, support terdekat berada di 0,6479, sebelum 0,6465. Di sisi positifnya, penghalang awal berada di SMA 55 di 0,6592, diikuti oleh SMA 200 di 0,6610 dan SMA 200 di 0,6665. RSI memantul di atas 44.