Prakiraan Harga AUD/USD: Di Bawah Pengaruh Trump dan Dolar AS

• AUD/USD melanjutkan tren turunnya dan menembus 0,6500.
• Dolar Australia menghadapi rintangan awal di 0,6550 dalam waktu dekat.
• Fokus para investor bergeser ke pidato Bullock dari RBA pada hari Kamis.

Dolar AS (USD) mengalami hari yang sangat positif pada hari Rabu, mendapatkan kembali traksi sisi atas dengan cara yang kuat dengan latar belakang meredanya kekhawatiran geopolitik dan imbal hasil AS yang beragam di seluruh kurva.

Mengenai situasi yang tidak menguntungkan ini, Dolar Australia (AUD) berkinerja buruk, surut ke area di bawah 0,6500 setelah kenaikan tiga hari berturut-turut mengangkat pasangan mata uang ini hingga setinggi zona 0,6550.

Meskipun demikian, Dolar Australia melepaskan sebagian dari kenaikannya baru-baru ini, yang merupakan respon terhadap kenaikan spontan dalam Greenback dan kecenderungan hawkish Reserve Bank of Australia (RBA) yang terungkap dalam risalah pertemuannya baru-baru ini.

Kemunduran Australia juga disebabkan oleh kenaikan harga tembaga dan bijih besi. Ekspor-ekspor utama ini menyuntikkan beberapa optimisme yang sangat dibutuhkan ke dalam pasar, bahkan ketika para pedagang tetap waspada terhadap langkah-langkah stimulus Tiongkok baru-baru ini.

Di Australia, RBA mempertahankan suku bunga kebijakannya stabil di 4,35% pada pertemuan 5 November, seperti yang diharapkan secara luas. Meskipun bank sentral mengakui adanya kemajuan dalam mengendalikan inflasi, bank sentral memberikan catatan hati-hati pada pertumbuhan ekonomi. Gubernur Michele Bullock menegaskan kembali perlunya kebijakan moneter yang ketat sampai inflasi menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan.

Data inflasi terbaru Australia memberikan bukti lebih lanjut mengenai pendinginan. Indeks Harga Konsumen (IHK) turun menjadi 2,1% di bulan September, sementara tingkat tahunan Kuartal 3 turun menjadi 2,8%.

Ke depan, potensi penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) dapat memberikan dorongan untuk AUD/USD. Namun, kemungkinan terpilihnya Trump sebagai presiden AS dan risiko inflasi yang mungkin ditimbulkannya dapat membuat USD tetap kuat, sehingga membatasi kenaikan substansial untuk mata uang Australia.

Selain itu, kinerja ekonomi Tiongkok tetap menjadi hambatan yang terus-menerus pada sentimen AUD. Meskipun begitu, pasar tenaga kerja Australia terus menunjukkan kekuatan. Tingkat pengangguran di bulan Oktober bertahan stabil di 4,1%, dengan hampir 16 ribu pekerjaan ditambahkan.

Masih seputar RBA, risalah tersebut menyoroti sikap hati-hati bank sentral. Meskipun penurunan inflasi yang lebih cepat dari prakiraan dapat membuka jalan bagi penurunan suku bunga, para pengambil kebijakan menekankan perlunya lebih dari satu hasil inflasi kuartalan yang kuat sebelum mengambil langkah tersebut.

Untuk saat ini, ekspektasi pasar selaras dengan penurunan suku bunga seperempat poin secara bertahap pada Mei 2025, sementara RBA mempertahankan pendekatan yang hati-hati dan berbasis data.

Di kalangan perdagangan, para spekulan tetap menjadi pembeli bersih AUD selama tujuh minggu berturut-turut. Namun, penurunan open interest menandakan meningkatnya rasa kehati-hatian di antara para pedagang tersebut.

Dari sisi data, Indeks Utama naik 0,2% MoM di bulan Oktober, menurut Westpac. Pada hari Kamis, semua perhatian akan tertuju pada pidato Michele Bullock dari RBA.

Grafik Harian AUD/USD

Prospek Teknis untuk AUD/USD

Dalam jangka menengah, dengan asumsi para pembeli kembali mendapatkan kendali, level resistance berikutnya adalah SMA 200-hari di 0,6628, diikuti oleh level tertinggi November di 0,6687 (7 November), yang masih didukung oleh SMA 100-hari.

Di sisi lain, support pertama berasal dari level terendah November di 0,6440 (14 November), yang mendahului level terendah 2024 di 0,6347 (5 Agustus).

Grafik empat jam menunjukkan hilangnya dorongan dalam momentum kenaikan. Support awal berada di 0,6440, diikuti oleh 0,6347. Namun, resistance dapat terbentuk di 0,6544, sebelum SMA 100 di 0,6552 dan SMA 200 di 0,6624. RSI turun ke sekitar 48.