Prakiraan Harga EUR/USD: Prospek Tetap Suram di Bawah 1,0870

• EUR/USD melanjutkan rebound hari Jumat dan melampaui 1,0600.
• Rally kuat yang dipimpin oleh Trump dalam Dolar AS kehabisan tenaga.
• Perhatian pasar tetap tertuju pada rilis data ekonomi di akhir pekan ini.

EUR/USD mengambil langkah pada hari Senin, naik melewati angka 1,0600 untuk mencapai level tertinggi tiga hari setelah penurunan minggu lalu di bawah support 1,0500, semua di tengah koreksi lebih lanjut dalam Greenback.

Penurunan harian Dolar AS terjadi karena optimisme mengenai rally yang dipimpin Trump tampaknya telah memudar di antara para investor. Dalam hal ini, perlu diingat bahwa kenaikan tajam Greenback dalam beberapa hari terakhir terjadi sebagai respon atas antisipasi kebijakan pro-pertumbuhan dari pemerintahan yang akan datang. Sentimen positif ini mendorong Indeks Dolar (DXY) melewati angka 107,00, mencapai level tertinggi baru untuk tahun ini selama minggu lalu.

Pergerakan yang lebih rendah pada pasangan mata uang ini juga disertai dengan penurunan imbal hasil AS secara keseluruhan serta pemulihan yang moderat pada imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun.

Dari sisi bank sentral, Federal Reserve (The Fed) memangkas target suku bunga sebesar 25 basis poin di awal November, menurunkannya ke kisaran 4,75%-5,00%, sejalan dengan ekspektasi. The Fed mencatat bahwa inflasi beringsut mendekati target 2%, meskipun tanda-tanda awal pendinginan pasar tenaga kerja mulai muncul, bahkan dengan tingkat pengangguran yang masih rendah. Menariknya, pernyataan terbaru The Fed menunjukkan sedikit perubahan bahasa, mengisyaratkan bahwa inflasi telah "mengalami kemajuan."

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyarankan akhir pekan lalu bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk terus menurunkan suku bunganya, memotivasi taruhan untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember menyusut drastis menjadi sekitar 40%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Di sekitar The Fed, para pengambil kebijakan melangkah dengan hati-hati ketika mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam siklus pelonggaran. Meskipun demikian, Presiden The Fed Richmond Tom Barkin mengungkapkan kekhawatirannya minggu lalu tentang ketidakpastian yang masih ada, termasuk penyelesaian upah yang tinggi dari serikat pekerja dan potensi kenaikan tarif. Dia menyarankan faktor-faktor ini dapat membuat para pengambil kebijakan The Fed ragu-ragu untuk menyatakan kemenangan atas inflasi.

Sementara itu, di seberang Atlantik, Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga depositonya menjadi 3,25% pada 17 Oktober tetapi memilih untuk berhenti sejenak untuk penyesuaian suku bunga lebih lanjut, lebih memilih untuk menunggu lebih banyak data ekonomi sebelum melakukan langkah tambahan.

Ke depan, setiap kebijakan perdagangan dari pemerintahan Trump, terutama tarif impor Eropa dan Tiongkok, dapat mendorong inflasi AS lebih tinggi. Jika The Fed merespons dengan nada yang hati-hati atau hawkish, hal ini dapat terus mendukung Dolar AS.

Sementara itu, posisi net short spekulatif dalam Euro (EUR) menurun selama empat minggu berturut-turut, turun menjadi hampir 7,5 ribu kontrak, sementara para pedagang komersial berbalik menjadi penjual bersih Euro setelah jeda singkat selama dua minggu karena minat beli secara keseluruhan terus menurun, sesuai dengan Laporan Penentuan Posisi CFTC terbaru.

Prospek Teknis untuk EUR/USD

Penurunan lebih lanjut dapat mendorong EUR/USD turun ke level terendah 2024 di 1,0495 (14 November), diikuti oleh level terendah 2023 di 1,0448 (3 Oktober).

Pada sisi atas, resistsnce langsung adalah SMA 200 hari di 1,0862, diikuti oleh SMA 55 hari sementara di 1,0929 dan level tertinggi November di 1,0936 (6 November).

Selain itu, gambaran teknis jangka pendek adalah negatif selama EUR/USD terus berada di bawah SMA 200-hari.

Grafik empat jam menunjukkan bahwa potensi rebound mungkin akan segera terjadi. Meskipun demikian, resistance awal berada di 1,0653 yang didukung oleh 1,0726. Berikutnya pada sisi bawah adalah 1,0495 sebelum 1,0448. Relative Strength Index (RSI) naik ke hampir 52.