Pasar saham mencatat pemantulan layak semalam, seperti yang diprakirakan sebelumnya. Asia juga menunjukkan pemulihan moderat, terbantu oleh intervensi PBoC. Beberapa saham terlihat sangat menarik, tapi mari jujur: peluang ini hanya realistis bagi mereka yang memiliki likuiditas, kesabaran, dan horizon investasi jangka panjang. Bagi saya, kemarin adalah murni hari perdagangan—strategi “melempar semua aset yang sudah jenuh jual ke dinding dan melihat mana yang bertahan.” Beberapa berhasil, beberapa tidak.
Namun, saat ini kita masih berjalan dalam kegelapan. Belum ada kejelasan arah dari kampanye tarif Trump, dan pasar terus diguncang oleh kabar-kabar acak tanpa panduan yang jelas—hanya reaksi spontan terhadap setiap judul berita yang muncul.
Di Eropa, saham bangkit dari koreksi terburuk dalam lima tahun. Kontrak berjangka AS menguat tipis setelah pergerakan vilatil pada hari Senin. Treasury mencoba pulih, Dolar sedikit melemah.
Namun pasar tetap sangat volatil. Sekitar $10 triliun menguap dari pasar ekuitas global sejak eskalasi perang dagang. Para investor berusaha mencari pegangan di tengah badai berita.
Biasanya, ini saatnya “Turnaround Tuesday”—ritme klasik di mana pasar berbalik arah setelah pembukaan yang kacau. Tapi kali ini berbeda. Pasar terlalu rapuh dan terlalu terikat pada berita. Ini bukan pasar momentum, ini pasar strategi jangka pendek—perdagangan dari level ke level sambil terus mengawasi volatilitas.
Bahkan para raksasa pun tak sepakat. Larry Fink dari BlackRock melihat peluang beli jangka panjang, sedangkan strategi Goldman Sachs memperingatkan bear market yang lebih dalam. Ketika dua tokoh besar ini berbeda arah, itu tanda bahwa pasar sedang kehilangan arah.
Sentimen pasar memang sudah cukup negatif untuk memicu rally teknis, dan beberapa sinyal awal sudah mulai terlihat. Namun, pasar bearish sejati belum berakhir sampai para investor ritel benar-benar angkat tangan. Selama harapan masih menyala, artinya kita belum menyentuh dasar.
Ambillah posisi dengan hati-hati. Manfaatkan saham yang jenuh jual, tapi jangan abaikan kenyataan bahwa kita masih berjalan di atas garis tipis. Volatilitas saat ini tidak hanya tinggi, tapi historis. Bahkan selama pandemi, pasar tak bergerak sebrutal ini. Terakhir kali saya melihat pergerakan seperti ini adalah pada Oktober 2008—dan saat itu pun, akhirnya terjadi stabilisasi.
Namun kini, ini bukan soal krisis kredit, tapi kesalahan kebijakan yang dapat dihindari. Tarif pekan lalu, dengan perhitungan yang keliru, memperparah situasi. Bukan hanya sembrono—ini bencana.
Ironisnya, ini bisa saja jadi momen untuk pendekatan kebijakan yang cerdas dan terukur, seperti yang dulu dilakukan oleh sosok-sosok makro legendaris. Tapi yang kita dapatkan adalah kekacauan.
Satu titik terang: lebih dari 50 negara menunjukkan niat baik untuk membangun sistem perdagangan yang lebih adil. Ini bisa jadi momen untuk menciptakan ulang globalisasi—lebih ramping, lebih bijak. Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika ada sosok yang tepat di balik kemudi.
SPI Asset Management menyediakan analisis valas, komoditas, dan indeks global, secara tepat waktu dan akurat tentang tren ekonomi utama, analisis teknis, dan peristiwa di seluruh dunia yang memengaruhi berbagai kelas aset dan investor.
Publikasi kami adalah untuk tujuan informasi umum saja. Ini bukan saran investasi atau ajakan untuk membeli atau menjual sekuritas.
Pendapat adalah penulisnya — belum tentu SPI Asset Management adalah staff atau direkturnya. Perdagangan dengan leverage berisiko tinggi dan tidak semua orang cocok. Kerugian yang ditanggung bisa melebihi investasi.
Analisa Terkini
Pilihan Editor

Prakiraan Mingguan Emas: Optimisme terhadap Redanya Tensi Perang Dagang Global Mengusir Pembeli
Emas (XAU/USD) melanjutkan koreksinya dari level tertinggi yang dicapai di $3.500 pada 22 April dan mencatatkan pelemahan mingguan terbesar sejak Februari, tertekan oleh perbaikan yang stabil dalam sentimen pasar seiring meredanya kekhawatiran terhadap perang dagang.

Prakiraan Mingguan EUR/USD: The Fed AS dan Tajuk Utama Terkait Perdagangan Menentukan Tren
Pasangan mata uang EUR/USD tetap berada di bawah tekanan penjualan tipis selama dua minggu berturut-turut, tetapi ditutup pada hari Jumat di sekitar 1,1350, hampir tidak berubah dari pembukaan.

Prospek Mingguan GBP/USD: Pound Sterling Turun dari Level Tertinggi Tiga Tahun saat Sang Raja Dolar Kembali
Pound Sterling (GBP) menyaksikan koreksi turun terhadap Dolar AS (USD) setelah pasangan mata uang GBP/USD kembali ditolak di dekat batas 1,3450.

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Technical Confluence Detector. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.