Dolar Australia Mengalami Volatilitas karena Ketidakpastian atas Prospek Kebijakan The Fed

• Dolar Australia mendapat dukungan terhadap Dolar AS karena perbedaan kebijakan bank sentral.
• PBoC memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Acuan Pinjaman satu tahun dan lima tahun tidak berubah, masing-masing di 3,35% dan 3,85%.
• Dolar AS berjuang di tengah meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada tahun 2024.

Dolar Australia (AUD) pulih dari penurunan hariannya dan melanjutkan kenaikan beruntun terhadap Dolar AS (USD) setelah keputusan suku bunga oleh People's Bank of Tiongkok (PBoC) pada hari Jumat. PBoC memilih untuk mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun tidak berubah, masing-masing di 3,35% dan 3,85%. Sebagai mitra dagang yang dekat, setiap perkembangan dalam perekonomian Tiongkok dapat secara signifikan berdampak pada pasar Australia.

Pasangan AUD/USD mendapat dukungan setelah laporan pasar tenaga kerja pada hari Kamis dan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin (bp) pada hari Rabu. Perbedaan kebijakan moneter antara komitmen Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama dan siklus pelonggaran The Fed diprakirakan akan berdampak pada pergerakan pasangan mata uang ini dalam waktu dekat.

Dolar AS menghadapi tantangan di tengah meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS pada akhir 2024. Proyeksi dot plot terbaru menunjukkan siklus pelonggaran bertahap, dengan median suku bunga untuk tahun 2024 direvisi turun menjadi 4,375% dari prakiraan 5,125% di bulan Juni.

Ketua The Fed Jerome Powell mengomentari penurunan suku bunga yang agresif, dengan mengatakan, "Keputusan ini mencerminkan kepercayaan diri kami yang semakin meningkat bahwa, dengan penyesuaian yang tepat pada kebijakan kami, kami dapat mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat, mendukung pertumbuhan ekonomi yang moderat, dan menurunkan inflasi ke level 2% yang berkelanjutan."

Intisari Penggerak Pasar Harian: Dolar Australia Menguat terhadap Dolar AS karena Perbedaan Kebijakan Bank-bank Sentral

• Commonwealth Bank (CBA) telah menyesuaikan ekspektasinya untuk penurunan suku bunga Reserve Bank of Australia pertama sebesar 25 basis poin, memindahkannya dari November 2024 ke Desember 2024. Pergeseran ini mengikuti tingkat pekerjaan yang kuat dan prospek "hawkish" yang berkelanjutan dari bank sentral, menurut Yahoo Finance.
• Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan pada hari Jumat bahwa penurunan suku bunga baru-baru ini oleh Federal Reserve adalah indikator yang sangat positif untuk ekonomi AS. Menurut Yellen, hal ini menunjukkan kepercayaan diri The Fed bahwa inflasi telah menurun secara signifikan dan bergerak menuju target 2%. Sementara itu, pasar tenaga kerja terus menunjukkan kekuatan.
• Perubahan Ketenagakerjaan Australia berada di 47.000 di bulan Agustus, turun dari 58.200 di bulan Juli, tetapi jauh di atas prakiraan konsensus 25.000. Tingkat Pengangguran tetap stabil di 4,2% di bulan Agustus, sejalan dengan ekspektasi dan angka bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (ABS).
• Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan suku bunga Federal Fund ke kisaran 4,75% hingga 5,0%, menandai penurunan suku bunga pertama The Fed dalam lebih dari empat tahun. Langkah ini menandakan komitmen The Fed untuk menjaga pasar tenaga kerja dan menjauhkan ekonomi dari tanda-tanda resesi.
• Para pengambil kebijakan The Fed memperbarui prakiraan ekonomi triwulanan mereka, meningkatkan proyeksi median untuk pengangguran menjadi 4,4% pada akhir 2024, naik dari estimasi 4% yang dibuat pada bulan Juni. Mereka juga menaikkan proyeksi jangka panjang untuk suku bunga Federal fund dari 2,8% menjadi 2,9%.
• Para ekonom di Goldman Sachs dan Citi telah menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB 2024 untuk Tiongkok menjadi 4,7%, di bawah target Beijing sekitar 5,0%. SocGen menggambarkan skenario ini sebagai "spiral menurun", sementara Barclays menyebutnya sebagai "dari buruk menjadi lebih buruk" dan "lingkaran setan". Morgan Stanley juga memperingatkan bahwa "keadaan bisa menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," menurut laporan Reuters.
• Perekonomian Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pelemahan di bulan Agustus, ditandai dengan berlanjutnya perlambatan aktivitas industri dan jatuhnya harga-harga real estat. Situasi ini telah mendorong meningkatnya tekanan pada Beijing untuk meningkatkan pengeluaran untuk merangsang permintaan, seperti yang dilaporkan oleh Biro Statistik Nasional pada hari Sabtu, menurut Business Standard.
• Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michele Bullock menekankan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga mengingat inflasi yang masih tinggi. Selain itu, Asisten Gubernur RBA Sarah Hunter mencatat bahwa meskipun pasar tenaga kerja tetap ketat, pertumbuhan upah tampaknya telah mencapai puncaknya dan diprakirakan akan melambat lebih lanjut.

Analisis Teknis: Dolar Australia Mempertahankan Posisi dalam Rising Wedge di Dekat 0,6800

Pasangan AUD/USD diperdagangkan di dekat 0,6810 pada hari Jumat. Analisis teknis pada grafik harian menunjukkan bahwa pasangan mata uang ini bergerak ke atas dalam pola rising wedge, menandakan penguatan bias bullish. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari bergerak menuju angka 70, mengindikasikan tren bullish yang sedang berlangsung untuk pasangan mata uang ini.

Mengenai sisi atas, pasangan AUD/USD dapat menjelajahi wilayah di sekitar batas atas rising wedge di level 0,6870. terobosan di atas rising wedge dapat mendukung pasangan mata uang ini untuk menguji level psikologis 0,6900.

Pada sisi negatifnya, pasangan AUD/USD menguji batas bawah rising wedge di sekitar level 0,6800. Terobosan di bawah level ini dapat menekan pasangan mata uang ini untuk menguji Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 0,6760, dengan support berikutnya di level psikologis 0,6700.

AUD/USD: Grafik Harian