- NZD/USD mencapai terendah 27 bulan di 0,5607 setelah rilis data Produk Domestik Bruto untuk kuartal ketiga.
- PDB Selandia Baru menyusut 1,0% QoQ di kuartal ketiga, dibandingkan dengan ekspektasi kontraksi 0,4%.
- Ringkasan Proyeksi Ekonomi The Fed menunjukkan hanya dua penurunan suku bunga pada tahun 2025, turun dari empat penurunan yang diproyeksikan pada bulan September.
NZD/USD memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru yang lebih lemah dari prakiraan untuk kuartal ketiga. Pasangan Kiwi turun ke 0,5607, level terendah yang tidak terlihat sejak Oktober 2022, saat ini diperdagangkan di sekitar 0,5640 selama jam-jam perdagangan Eropa pada hari Kamis.
PDB Selandia Baru mengalami kontraksi 1,0% pada basis kuartalan di kuartal ketiga, sedikit membaik dari revisi kontraksi 1,1% di kuartal kedua, tetapi lebih buruk dari antisipasi penurunan 0,4%. Pada basis tahunan, PDB menyusut 1,5% di kuartal ketiga, penurunan yang lebih tajam dibandingkan dengan kontraksi 0,5% sebelumnya dan jauh di bawah prakiraan turun 0,4%. Data yang mengecewakan ini menempatkan Selandia Baru dalam resesi terdalam sejak kemerosotan awal COVID-19 pada tahun 2020.
Dolar Selandia Baru menghadapi tekanan tambahan dari pembaruan kekhawatiran atas ekonomi Tiongkok, mitra dagang penting. Data ekonomi Tiongkok yang lemah, termasuk Penjualan Ritel yang meleset dari ekspektasi di bulan November, telah meningkatkan tantangan bagi para pengambil kebijakan. Ini terjadi meskipun Presiden Xi Jinping baru-baru ini menyerukan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Pasangan mata uang NZD/USD turun lebih dari 1,5% di sesi sebelumnya karena Dolar AS (USD) menguat setelah penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang hawish sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Desember, sehingga membawa suku bunga acuan ke kisaran 4,25%-4,50%, yang menandai level terendah dalam dua tahun terakhir. Ringkasan Proyeksi Ekonomi, atau 'dot-plot', menyarankan hanya dua penurunan suku bunga pada tahun 2025, turun dari empat penurunan suku bung yang diproyeksikan pada bulan September.
Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu bahwa The Fed akan berhati-hati dalam menurunkan suku bunga lebih lanjut karena inflasi tetap berada di atas target 2% bank sentral. Para pedagang sangat diprakirakan fokus pada data ekonomi AS yang akan datang, termasuk Klaim Pengangguran Awal mingguan, Penjualan Rumah Baru, dan Produk Domestik Bruto (PDB) Tahunan kuartal ketiga final, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis.
Pertanyaan Umum Seputar Dolar Selandia Baru
Dolar Selandia Baru (NZD), yang juga dikenal sebagai Kiwi, adalah mata uang yang diperdagangkan di kalangan para investor. Nilainya secara umum ditentukan oleh kesehatan ekonomi Selandia Baru dan kebijakan bank sentral negara tersebut. Namun, ada beberapa kekhususan unik yang juga dapat membuat NZD bergerak. Kinerja ekonomi Tiongkok cenderung menggerakkan Kiwi karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Selandia Baru. Berita buruk bagi ekonomi Tiongkok kemungkinan berarti lebih sedikit ekspor Selandia Baru ke negara tersebut, yang memukul ekonomi dan dengan demikian mata uangnya. Faktor lain yang menggerakkan NZD adalah harga susu karena industri susu merupakan ekspor utama Selandia Baru. Harga susu yang tinggi meningkatkan pendapatan ekspor, memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan dengan demikian terhadap NZD.
Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat inflasi antara 1% dan 3% dalam jangka menengah, dengan fokus untuk mempertahankannya di dekat titik tengah 2%. Untuk tujuan ini, bank menetapkan tingkat suku bunga yang sesuai. Ketika inflasi terlalu tinggi, RBNZ akan menaikkan suku bunga untuk mendinginkan ekonomi, tetapi langkah tersebut juga akan membuat imbal hasil obligasi lebih tinggi, meningkatkan daya tarik para investor untuk berinvestasi di negara tersebut dan dengan demikian meningkatkan NZD. Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan NZD. Apa yang disebut perbedaan suku bunga, atau bagaimana suku bunga di Selandia Baru dibandingkan atau diharapkan dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh Federal Reserve AS, juga dapat memainkan peran penting dalam menggerakkan pasangan mata uang NZD/USD.
Rilis data ekonomi makro di Selandia Baru merupakan kunci untuk menilai kondisi ekonomi dan dapat memengaruhi valuasi Dolar Selandia Baru (NZD). Ekonomi yang kuat, yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengangguran yang rendah, dan keyakinan yang tinggi, baik untuk NZD. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menarik investasi asing dan dapat mendorong Bank Sentral Selandia Baru untuk menaikkan suku bunga, jika kekuatan ekonomi ini disertai dengan inflasi yang tinggi. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, NZD cenderung terdepresiasi.
Dolar Selandia Baru (NZD) cenderung menguat selama periode risk-on, atau ketika para investor menganggap risiko pasar yang lebih luas rendah dan optimis terhadap pertumbuhan. Hal ini cenderung mengarah pada prospek yang lebih baik untuk komoditas dan apa yang disebut 'mata uang komoditas' seperti Kiwi. Sebaliknya, NZD cenderung melemah pada saat terjadi turbulensi pasar atau ketidakpastian ekonomi karena para investor cenderung menjual aset-aset berisiko tinggi dan beralih ke aset-aset safe haven yang lebih stabil.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
BoE akan Pertahankan Kebijakannya Saat Inflasi Meningkat, Tunda Pemangkasan Lebih Lanjut Hingga Tahun 2025
Bank of England (BoE) akan mengumumkan keputusannya mengenai kebijakan moneter pada hari Kamis setelah menyelesaikan pertemuan terakhir di tahun 2024. BoE secara luas diantisipasi untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,75%, menghasilkan pemangkasan 50 basis poin (bp) sepanjang tahun 2024. Pada saat ini, pasar keuangan memprakirakan penurunan 63 bp lagi untuk tahun 2025, turun dari 80 bp seminggu sebelumnya.
Emas Mendapatkan Kembali Separuh dari Penurunannya Setelah Keputusan The Fed
Emas (XAU/USD) diperdagangkan lebih tinggi pada hari Kamis, mendapatkan kembali sebagian dari penurunan yang hilang pada hari Rabu setelah keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Pada saat artikel ini ditulis, logam mulia ini telah mencapai area $2.620 setelah memantul dari level terendah $2.580 pada hari sebelumnya.
Prakiraan EUR/USD: Upaya Pemulihan Euro Akan Tetap Berumur Pendek setelah The Fed
EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang berat di akhir sesi Amerika pada hari Rabu dan merosot ke level terlemah dalam hampir satu bulan di bawah 1,0350. Pasangan mata uang ini mengalami koreksi dan diperdagangkan di sekitar 1,0400 namun prospek teknis tetap bearish.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.