- Poundsterling melemah setelah Dengar Pendapat Kebijakan Moneter dan ketegangan geopolitik yang baru.
- BoE menurunkan suku bunga pada 7 November karena disinflasi lebih cepat dari yang diproyeksikan.
- Nomura memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di bulan Desember.
Pound Sterling gagal mempertahankan pemulihan Senin terhadap Dolar AS (USD) dan turun kembali di jam-jam perdagangan Amerika Utara pada hari Selasa. Pasangan mata uang GBP/USD melemah karena Dolar AS bangkit kembali setelah meningkatnya ketegangan geopolitik, yang meningkatkan permintaan aset-aset safe haven. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, bangkit dari 106,10 dan bertujuan untuk merebut kembali tertinggi tahunan di 107,00.
Prospek jangka pendek Dolar AS tetap kuat karena para pelaku pasar memprakirakan agenda ekonomi Presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan tekanan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sebuah skenario yang akan membuat Federal Reserve (The Fed) melakukan lebih sedikit penurunan suku bunga.
Kemenangan Trump di kedua majelis di AS (Senat dan DPR) dan data Penjualan Ritel bulanan yang lebih baik dari prakiraan untuk bulan Oktober telah membuat para pedagang mengurangi prakiraan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Desember. Probabilitas The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 4,25%-4,50% telah berkurang menjadi 58,4% dari 77% di bulan lalu.
Perusahaan pialang global Nomura memprakirakan The Fed akan menghentikan sejenak siklus pelonggaran kebijakan pada bulan Desember. "Saat ini kami memprakirakan tarif akan mendorong inflasi yang direalisasikan lebih tinggi pada musim panas, dan risiko condong ke arah jeda yang lebih awal dan lebih lama," kata para analis di Nomura. Nomura memprakirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bp pada pertemuan bulan Maret dan Juni tahun depan.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Melemah saat Sentimen Pasar Berubah ke Mode Penghindaran Risiko
- Poundsterling (GBP) melemah terhadap mata uang-mata uang utama lainnya pada hari Selasa setelah Dengar Pendapat Kebijakan Moneter yang dihadiri oleh beberapa pengambil kebijakan Bank of England (BoE) – termasuk Gubernur Andrew Bailey – menanggapi pertanyaan di hadapan Treasury Select Committee (TSC) parlemen mengenai keputusan suku bunga terbaru.
- Mata uang Inggris melemah secara menyeluruh karena Andrew Bailey berkomentar bahwa laju disinflasi lebih cepat dari yang diprakirakan, yang memungkinkan mereka untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,75% dalam pertemuan kebijakan pada 7 November. Namun, Bailey dan para pengambil kebijakan lainnya menunjukkan kekhawatiran terhadap risiko kenaikan inflasi tetap persisten. "Inflasi jasa masih di atas level yang sejajar dengan target inflasi," kata Andrew Bailey. Anggota eksternal BoE Catherine Mann, hawk, mengatakan, "Ekspektasi inflasi pasar keuangan mengindikasikan BoE tidak akan mencapai inflasi 2% secara berkelanjutan dalam periode prakiraan."
- Tekanan jual dalam Poundsterling juga dipicu oleh eskalasi baru dalam perang Rusia-Ukraina setelah Kyiv meluncurkan rudal yang dipasok Amerika Serikat (AS) di wilayah Rusia. Sebelum itu, Rusia memperbarui doktrin nuklirnya, sebuah langkah yang memberi mereka hak untuk menggunakan senjata nuklir terhadap ancaman kritis pada kedaulatan mereka, sebagai balasan atas pasokan rudal ATACMS oleh Washington ke Ukraina, yang memperbarui kekhawatiran akan eskalasi baru dalam ketegangan geopolitik.
- Untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait prospek suku bunga, para investor akan mencermati data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Oktober, yang akan dipublikasikan pada hari Rabu. Data inflasi akan secara signifikan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga BoE dalam pertemuan bulan Desember.
- Para pedagang melihat probabilitas 80% BoE akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,50%, menurut Reuters. Ini akan menjadi penurunan suku bunga BoE kedua berturut-turut dan yang ketiga di tahun ini.
- IHK umum diprakirakan naik 0,5% setelah tetap datar di bulan September. Inflasi tahunan diprakirakan naik ke 2,2% dari rilis sebelumnya 1,7%. Para ekonom memprakirakan IHK inti – yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang volatil – tumbuh stabil 3,2%.
- Para investor juga akan memperhatikan data inflasi jasa, pengukur yang dipantau secara ketat oleh para pejabat BoE ketika memutuskan suku bunga.
Analisis Teknikal: Pound Sterling Tampak Rentan di Atas 1,2600
Pound Sterling kesulitan untuk bertahan dekat 1,2600 terhadap Dolar AS setelah menemukan beberapa minat beli. Namun, secara lebih luas, pasangan mata uang GBP/USD tetap berada di bawah tekanan karena diperdagangkan jauh di bawah Exponential Moving Average (EMA) 200-hari di sekitar 1,2850.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap berada di dekat 30,00, mengindikasikan momentum bearish yang kuat.
Melihat ke bawah, support psikologis 1,2500 akan menjadi bantalan utama bagi para pembeli Pound Sterling. Di sisi atas, Cable akan menghadapi resistance di dekat EMA 200-hari.
Pertanyaan Umum Seputar Pound Sterling
Poundsterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Poundsterling merupakan unit keempat yang paling banyak diperdagangkan untuk valuta asing (Valas) di dunia, mencakup 12% dari semua transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022. Pasangan perdagangan utamanya adalah GBP/USD, juga dikenal sebagai ‘Cable’, yang mencakup 11% dari FX, GBP/JPY, atau ‘Dragon’ sebagaimana dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Poundsterling diterbitkan oleh Bank of England (BoE).
Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga masyarakat dan bisnis lebih sulit mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun terlalu rendah, itu merupakan tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga guna mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Poundsterling. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, serta ketenagakerjaan semuanya dapat memengaruhi arah GBP. Ekonomi yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Poundsterling kemungkinan akan jatuh
Rilis data penting lainnya untuk Pound Sterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi ekspor yang sangat diminati, mata uangnya akan diuntungkan murni dari permintaan tambahan yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Yen Jepang Mendapatkan Traksi Positif terhadap USD, Potensi Kenaikan Tampak Terbatas
Yen Jepang (JPY) naik tipis terhadap mata uang AS selama sesi Asia pada hari Kamis dan menyeret pasangan mata uang USD/JPY menjauh dari level tertinggi mingguan yang disentuh pada hari sebelumnya. Apresiasi JPY yang berarti, bagaimanapun, tampaknya ambigu setelah ketidakpastian yang terkait dengan langkah Bank of Japan (BoJ) dan waktu kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Forex Hari Ini: Dolar AS Berjuang untuk Lanjutkan Kenaikan Baru-baru Ini, Memantau dAta Tingkat Menengah dan Komentar The Fed
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui pada hari Kamis, 21 November:
Prakiraan EUR/USD: Euro tetap Berisiko, Menghadapi Support Kunci di 1,0500
EUR/USD berjuang untuk melakukan pemulihan dan diperdagangkan di bawah 1,0550 di pagi hari Eropa hari Kamis setelah ditutup di wilayah negatif pada hari Rabu. Pasangan mata uang ini secara teknis tetap bearish dalam waktu dekat karena para pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi makro dari AS.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.