- Harga Perak turun dari $32,30 saat para investor memprakirakan kebijakan proteksionis Trump dapat memaksa The Fed untuk berubah menjadi lebih hawkish pada suku bunga.
- Ketua The Fed Powell tidak melihat adanya dampak jangka pendek dari kebijakan Trump terhadap tingkat suku bunga.
- Paket ekonomi Tiongkok gagal membuat para pelaku pasar terkesan.
Harga Perak (XAG/USD) melanjutkan penurunannya setelah pemulihannya bertemu resistance di dekat $32,20 di sesi Amerika Utara pada hari Jumat. Logam putih ini kembali turun saat para pedagang menilai implikasi kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi domestik dan global.
Donald Trump berjanji akan menaikkan tarif sebesar 10% secara universal, dengan prakiraan bahwa Tiongkok akan menghadapi kenaikan bea masuk sebanyak 60%. Tarif yang lebih tinggi pada penawaran yang berasal dari ekonomi eksternal akan meningkatkan produksi dalam negeri dan mendorong permintaan tenaga kerja, yang akan mendorong tekanan inflasi. Keadaan ini akan memaksa Federal Reserve (The Fed) untuk memilih sikap suku bunga yang hawkish.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell tidak melihat adanya dampak langsung dari kemenangan Trump terhadap tindakan kebijakan moneter dalam pertemuan-pertemuan mendatang setelah bank sentral menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,50%-4,75% pada hari Kamis.
Sementara itu, beberapa pemulihan Dolar AS setelah koreksi Kamis juga membebani harga Perak. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak ke dekat 106,40.
Terlepas dari ekspektasi The Fed berubah menjadi hawkish, tidak adanya stimulus ekonomi yang berarti dari Tiongkok juga membebani harga Perak. Pada akhir sesi Asia hari Jumat, Tiongkok mengumumkan program besar-besaran senilai 10 triliun yuan untuk membiayai kembali utang pemerintah lokal dengan persetujuan Kongres Rakyat Nasional. Para ahli pasar melihat paket stimulus sebagai langkah untuk melawan potensi tarif Trump, namun, mereka menganggapnya tidak cukup untuk memperbaiki dampak yang mungkin terjadi pada pertumbuhan ekonomi mereka.
Para ekonom di Standard Chartered Plc memprakirakan "pertumbuhan Tiongkok akan mengalami pukulan sebanyak dua poin persentase jika Trump menindaklanjuti janji kampanyenya menaikkan tarif barang-barang Tiongkok menjadi 60%."
Perak sebagai logam memiliki penerapan di berbagai industri seperti energi surya, pertambangan, dan listrik dan tanda-tanda lemahnya prospek pertumbuhan Tiongkok berdampak pada harga Perak.
Analisis Teknis Perak
Harga Perak turun ke dekat $31,00 setelah menembus di bawah support horizontal yang diplot dari tertinggi 21 Mei di $32,50. Tren jangka pendek harga Perak telah berubah menjadi bearish karena turun di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50-hari, yang berada di sekitar $31,60.
Aset ini dapat menemukan support di dekat garis tren yang miring ke atas di sekitar $29,00, yang diplot dari terendah 28 Februari di $22,30.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari turun ke dekat 40,00. Jika RSI (14) turun di bawah 40,00, momentum bearish akan terpicu.
Grafik Harian Perak
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Prakiraan Mingguan Emas: XAU/USD Turun Tajam karena Imbal Hasil AS Melonjak setelah Kemenangan Trump
Emas (XAU/USD) berada di bawah tekanan jual yang besar dan merosot di bawah $2.700 pada hari Rabu karena imbal hasil obligasi Treasury AS menguat karena kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Data inflasi dari AS dan pidato The Fed minggu depan dapat memberikan gambaran baru mengenai apakah Emas akan mampu melepaskan tekanan bearish.
EUR/USD Melanjutkan Penurunan saat Kemenangan Trump Menjaga Prospek Optimis Dolar AS
EUR/USD menghadapi tekanan jual di dekat resistance penting 1,0800 pada jam-jam perdagangan Eropa hari Jumat. Pasangan mata uang utama ini gagal memperpanjang pemulihan Kamis karena Dolar AS (USD) melanjutkan perjalanan naiknya setelah koreksi tajam.
Prakiraan EUR/USD: Euro Berusaha Keras untuk Melanjutkan Pemulihan setelah The Fed
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.