- Rupiah Indonesia (IDR) perkasa melawan Dolar AS hingga ke 15.669 pada sesi perdagangan Asia.
- Federal Reserve AS memangkas suku bunga sebesar 25 bp, membawa suku bunga ke kisaran target 4,50%-4,75%.
- Sentimen Konsumen Michigan AS akan dicermati malam ini, sebelum pidato Gubernur The Fed, Michelle Bowman.
Rupiah Indonesia (IDR) menguat dengan tajam terhadap Dolar AS (USD) dan mencetak terendah di 15.576 pada perdagangan kemarin. Para pedagang pasangan mata uang USD/IDR menyeret harga jauh lebih rendah dari level pembukaan di 15.834 karena sentimen terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang menekan USD. Setelah menyentuh terendah kemarin, pasangan mata uang tersebut memantul kembali ke sisi atas pada perdagangan pagi ini di sesi Asia, yang kini tengah bergerak di sekitar 15.669.
Federal Reserve (The Fed) AS telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, membawa suku bunga ke kisaran target 4,50%-4,75%. Menurut Alat FedWatch, pasar kini memprakirakan pemangkasan suku bunga selanjutnya akan dilakukan pada bulan Desember, dengan peluang hampir 75%, meski The Fed mengisyaratkan bahwa waktu penurunan suku bunga berikutnya masih belum pasti.
Pernyataan dovish Powell dalam konferensi pers pasca pengumuman keputusan suku bunga The Fed tidak memberikan banyak informasi baru. Secara keseluruhan, Powell tidak memberikan panduan tegas terkait arah suku bunga di masa depan. Dia juga menyebutkan bahwa The Fed memerlukan waktu untuk membawa suku bunga ke tingkat netral, karena ekonomi AS yang tetap kuat.
Selanjutnya, nada risiko yang secara umum masih positif telah membantu dan mendorong aksi beli Dolar AS (USD) menyusul kemenangan mantan Presiden AS, Donald Trump di pemilu AS setelah memperoleh 277 suara elektoral.
Namun, Rupiah Indonesia mampu bertahan terhadap penguatan Dolar AS, yang didukung oleh sentimen positif di dalam negeri terkait jumlah Cadangan Devisa Indonesia yang menggembirakan dengan mencatatkan rekor tertinggi di USD151,2 Miliar pada Oktober 2024, seperti yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) kemarin.
Menurut Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D, Senior Economist dari SSI Research, “Cadangan devisa ini diharapkan dapat menjadi bantalan terhadap potensi guncangan global, seperti pergerakan modal atau volatilitas harga komoditas, yang dapat berdampak pada ekonomi nasional, katanya kepada CNBC. Ia juga mengatakan bahwa BI memiliki ruang yang memadai untuk menjaga kebijakan suku bunga acuan, meskipun terdapat tekanan geopolitik yang mempengaruhi kurs Rupiah.
Selanjutnya malam ini, para pedagang akan mengawasi data Sentimen Konsumen Michigan AS untuk bulan November pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB). Selain itu, komentar-komentar Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman yang dijadwalkan akan tampil pada pukul 16:00 GMT (23:00 WIB) juga akan dicermati menjelang akhir pekan ini.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
EUR/USD Jatuh di Bawah 1,0800 karena Rencana Tarif Trump
Pasangan mata uang EUR/USD jatuh mendekati 1,0780 di tengah meningkatnya permintaan Dolar AS (USD) pada hari Jumat selama jam perdagangan Asia. Selain itu, proposal Donald Trump untuk menaikkan tarif membebani Euro (EUR) terhadap Greenback. Para pedagang menunggu data Sentimen Konsumen Michigan AS untuk bulan November untuk mendapatkan dorongan baru, bersama dengan pidato dari Federal Reserve (The Fed) Michelle Bowman pada hari Jumat.
Yen Jepang Melemah terhadap USD, Kekhawatiran terhadap Intervensi Bantu Batasi Pelemahan
Yen Jepang (JPY) melemah terhadap mata uang Amerika Serikat selama sesi Asia pada hari Jumat dan menghentikan pemulihan hari sebelumnya dari level terendah sejak 30 Juli. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan upah riil Jepang turun di bulan September, yang, bersama dengan masalah biaya hidup, terus berdampak buruk pada pengeluaran rumah tangga dan dapat meredam prospek inflasi. Hal ini diprakirakan akan menunda rencana Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga di tengah ketidakpastian politik d
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Tampak Terjebak di Antara Level-Level Teknis Utama, Apa Selanjutnya?
Harga Emas kembali ke zona merah pada Kamis pagi setelah membalikkan lebih dari setengah penurunan 3% yang dipimpin oleh kemenangan Trump pada hari Rabu. Para penjual Emas berjuang untuk mendapatkan kembali kendali, karena Dolar AS (USD) menemukan kekuatannya di tengah jeda dalam aksi jual imbal hasil obligasi Treasury AS sambil menunggu data Sentimen Konsumen awal Michigan.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.