- USD/IDR terus mengarah lebih tinggi menuju 16.350-an, mengikuti penguatan Dolar AS.
- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga pada bulan Desember di level 6,00%.
- The Fed telah memangkas Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran target 4,25%-4,50%.
Pasangan mata uang USD/IDR sedang melaju di sekitar level 16.324 pada perdagangan sesi Asia, mendekati puncak bulan Juli yang tercatat di 16.349. Rupiah Indonesia (IDR) tumbang melawan Dolar AS (USD) yang terus menguat setelah The Fed memangkas suku bunga di bulan Desember pada Rabu malam, sementara sebelumnya pada siang hari BI telah mempertahankan suku bunganya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 17-18 Desember 2024 telah memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) pada level 6,00%, seperti yang diharapkan oleh sebagian besar analis. Suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga tetap pada level yang sama, yaitu 5,25% dan 6,75%. Keputusan tersebut konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, menyebutkan kebijakan moneter saat ini berfokus untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, sebagai respons terhadap ketidakpastian dan tantangan ekonomi global yang semakin meningkat, termasuk kebijakan tarif Presiden AS terpilih Donald Trump.
Ryota Abe, ekonom di SMBC di Singapura, mengatakan kepada Reuters, ekonomi AS berpotensi tetap menguat pada tahun 2025, sehingga USD juga berpeluang tetap kuat di tahun tersebut, stabilitas IDR akan terancam bahkan pada semester pertama tahun 2025, sehingga peluang BI untuk memangkas suku bunga berkurang.
Dalam pertemuan terbarunya (Rabu), The Fed telah menurunkan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran target 4,25%-4,50%, kembali ke level yang sama pada Desember 2022. Menurut Ringkasan Proyeksi Ekonomi, atau yang disebut sebagai "dot plot", The Fed memprakirakan penurunan suku bunga akan dilakukan sebanyak dua kali, lebih rendah dari empat kali yang diprakirakan pada bulan September. Dalam Dot Plot tersebut, komite juga menurunkan prakiraan tingkat pengangguran tahun ini menjadi 4,2% dan menaikkan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2024 menjadi 2,5%.
Nanti malam, di sesi perdagangan Amerika, laporan PDB Kuartal 3 akhir dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan kemungkinan akan memberikan dorongan pada pasangan mata uang USD/IDR menjelang rilis data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS pada hari Jumat
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Bank Sentral Jepang Tidak Mengubah Suku Bunga pada Bulan Desember, Sesuai Prakiraan
Pada hari Kamis, anggota dewan Bank Jepang (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan target suku bunga jangka pendek tidak berubah dalam kisaran 0,15%-0,25% setelah menyelesaikan pertemuan tinjauan kebijakan moneter dua hari.
Dolar Australia Memangkas Pelemahan Menyusul Ekspektasi Inflasi Konsumen
Dolar Australia (AUD) memangkas kerugian harian setelah rilis Ekspektasi Inflasi Konsumen pada hari Kamis. Namun, pasangan mata uang AUD/USD turun karena Dolar AS (USD) menguat setelah Federal Reserve (The Fed) memberikan pemotongan hawkish sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Desember pada hari Rabu, membawa suku bunga pinjaman acuan ke kisaran 4,25% - 4,50%, level terendah dalam dua tahun terakhir.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Mengalami Dead Cat Bounce setelah Pemangkasan Suku Bunga The Fed yang Hawkish
Dengan minggu terakhir tahun 2024 yang hampir berakhir, harga emas masih rentan di dekat posisi terendah satu bulan di bawah $2.600, memulihkan luka yang disebabkan oleh keputusan kebijakan Federal Reserve (Fed) yang hawkish.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.