USD/INR Melemah karena Kemungkinan Arus Masuk Mendorong Rupee India

• Rupee India menguat di sesi Asia hari Jumat.
• Pelemahan USD dan arus masuk portofolio mendukung INR, sementara harga minyak mentah yang lebih tinggi dapat membatasi kenaikannya.
• Para investor menunggu pidato Harker dari The Fed pada hari Jumat.

Rupee India (INR) melanjutkan kenaikannya terhadap Dolar AS (USD) yang lebih lemah di hari Jumat. INR diperdagangkan di dekat level tertinggi dua bulan, didukung oleh kemungkinan arus masuk portofolio dan apresiasi Yuan Tiongkok setelah Federal Reserve AS (The Fed) memulai siklus pelonggarannya dengan penurunan suku bunga 50 basis poin yang tidak terduga pada pertemuan bulan September. Selain itu, penjualan USD oleh bank-bank asing besar atas nama klien kustodian juga berkontribusi pada kenaikan mata uang lokal.

Namun, kenaikan lebih lanjut pada harga minyak mentah dapat membatasi kenaikan INR karena India adalah konsumen minyak terbesar ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker dijadwalkan untuk berbicara pada hari Jumat.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Diperdagangkan Lebih Kuat di Tengah Sejumlah Faktor ekonomi yang Menguntungkan

• Menurut Reserve Bank of India (RBI), cadangan devisa telah tumbuh sebesar USD 66 miliar pada tahun 2024, mencapai total USD 689,235 miliar.
• "Rally rupee baru-baru ini mencerminkan kondisi yang menguntungkan di dalam negeri dan dampak dari pergeseran kebijakan moneter global. Ketika keputusan-keputusan The Fed terus mempengaruhi pasar, seluruh fokus akan tertuju pada respon Reserve Bank of India dan apakah Rupee dapat mempertahankan lintasan kenaikannya. Untuk saat ini, 84 akan menjadi level resistance yang kuat, sementara 83,50 akan menjadi support yang kuat," kata Amit Pabari, direktur pelaksana di CR Forex.
• Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan AS mencapai 219 ribu untuk pekan yang berakhir tanggal 14 September, Departemen Tenaga Kerja AS (DoL) menunjukkan pada hari Kamis. Angka ini di bawah konsensus pasar sebesar 230.000 dan lebih rendah dari minggu sebelumnya sebesar 231.000 (direvisi dari 230.000).
• Penjualan Rumah Lama AS turun 2,5% MoM di bulan Agustus menjadi 3,86 juta dari 3,96 juta di bulan Juli.
• Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia secara tak terduga naik ke 1,7 di bulan September, dibandingkan dengan penurunan 7 pada pembacaan sebelumnya, lebih baik dari estimasi -1.

Analisis Teknis: USD/INR Melanjutkan Tren Bearish yang Lebih Luas

Rupee India diperdagangkan lebih kuat pada hari ini. Tren turun pasangan mata uang USD/INR berlanjut karena menembus di bawah pola persegi panjang dan Exponential Moving Average (EMA) 100 hari pada grafik harian. Momentum penurunan didukung oleh Relative Strength Index (RSI) 14-hari, yang berada di bawah garis tengah dekat 32,40, mendukung para penjual untuk saat ini.

Level support awal untuk pasangan mata uang ini muncul di 83,50, level terendah 17 Juli. Momentum bearish yang berkelanjutan dapat membuka jalan menuju 83,31, level terendah 18 Juni. Level support berikutnya terlihat di level psikologis 83,00.

Sisi baiknya, EMA 100 hari di 83,64 akan menjadi level resistance terdekat bagi USD/INR, diikuti oleh 83,75, batas bawah persegi panjang. Penghalang kenaikan utama yang harus diperhatikan adalah zona 83,90-84,00.