• Indeks Dolar AS melanjutkan tren turun mingguannya.
  • Perhatian tetap pada rencana Trump seputar tarif. 
  • Pasar tenaga kerja AS tetap kuat pada bulan Januari.

Dalam beberapa hari terakhir yang cukup volatil, Dolar AS (USD) memulai minggu dengan tertinggi siklus baru tepat di bawah rintangan utama 110,00 di belakang pengumuman Presiden Donald Trump tentang tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko, sambil menambahkan bea 10% pada barang dari Tiongkok.

Namun, semua optimisme seputar Greenback dengan cepat menghilang setelah Presiden Trump memutuskan untuk menunda tarif pada barang-barang Kanada dan Meksiko sebagai imbalan untuk negosiasi mengenai kontrol perbatasan. Bagaimanapun, langkah-langkah terhadap raksasa Asia tetap berlaku dan menunggu panggilan antara Trump dan Xi Jinping yang belum terdengar.

Di tengah ketidakjelasan yang intens dan terus-menerus seputar kebijakan perdagangan AS, Indeks Dolar AS (DXY) telah memulai koreksi tajam yang tampaknya telah menemukan beberapa pertentangan yang layak di sekitar wilayah 107,00 untuk saat ini.

Fundamental AS dan The Fed Mendukung Prospek Konstruktif

Mengingat hiruk-pikuk tarif yang sedang berlangsung, termasuk langkah-langkah potensial terhadap Uni Eropa (UE) di masa depan yang tidak terlalu jauh, Greenback diprakirakan akan terus mengalami keputusan tidak pasti dari Gedung Putih.

Namun, ekonomi AS tetap "dalam posisi yang sangat baik" dan oleh karena itu diperkirakan akan mempertahankan Dolar AS di sisi penawaran beli dari galaksi Valas versus mata uang lainnya.

Terlepas dari rilis Nonfarm Payrolls (NFP) yang menunjukkan ekonomi menambahkan lebih sedikit pekerjaan daripada yang diestimasi sebelumnya pada bulan Januari (+143 ribu), tingkat pengangguran turun menjadi 4,0% dan Pendapatan Rata-rata Per Jam, proksi untuk inflasi melalui upah, mengejutkan ke sisi atas, meningkat 4,1% selama dua belas bulan terakhir.

Pasar tenaga kerja yang solid dikombinasikan dengan angka inflasi yang stabil dan aktivitas ekonomi yang kuat, semuanya berubah menjadi dukungan yng kuat untuk Greenback yang datang dari ekonomi riil ke depan.

Meski penting, rilis inflasi minggu depan yang dilacak oleh Indeks Harga Konsumen kemungkinan tidak akan menggerakkan dial kebijakan moneter Federal Reserve, kecuali tentu saja ada kejutan yang signifikan ke salah satu arah.

Setelah rilis angka NFP terbaru, para pelaku pasar sekarang melihat The Fed melanjutkan siklus pelonggarannya pada awal musim panas.

The Fed yang Hati-Hati Juga Mendukung Dolar

Federal Reserve (The Fed) memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap dalam kisaran target 4,25% hingga 4,50% selama pertemuan 29 Januari, menandai jeda setelah tiga kali pemotongan suku bunga berturut-turut pada akhir tahun 2024. Meskipun keputusan ini mencerminkan kepercayaan pada ketahanan ekonomi, para pengambil kebijakan memperingatkan bahwa inflasi tetap "agak tinggi," menandakan tantangan yang terus berlanjut di masa depan.

Dalam konferensi pers pasca-pertemuan seperti biasanya, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk mengubah sikap kebijakannya, mengutip kekuatan ekonomi yang sedang berlangsung. Dia menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati saat The Fed memantau kondisi ekonomi yang berkembang.

Powell juga membahas ketidakpastian seputar tarif, menggambarkan dampak potensialnya sebagai sangat tidak dapat diprediksi. Dia mengatakan berbagai hal yang tidak diketahui, termasuk durasi, skala, dan target tarif, kemungkinan pembalasan, dan bagaimana faktor-faktor ini dapat merambat melalui ekonomi untuk mempengaruhi konsumen.

Kehati-hatian lebih lanjut pada jalur The Fed, terutama di tengah bayang-bayang tarif, juga diungkapkan oleh para penentu suku bunga minggu ini: Presiden The Fed Boston Susan Collins mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga, sementara Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan bahwa ketidakpastian kebijakan—terutama mengenai tarif yang mungkin menaikkan harga—mendukung laju pemotongan suku bunga yang lebih lambat.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly menyebutkan bahwa The Fed dapat meluangkan waktu untuk mempelajari data ekonomi dan efek dari perubahan kebijakan terbaru sebelum memutuskan langkah selanjutnya, sebuah sentimen yang digaungkan oleh Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson, yang mengatakan bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut dapat berlanjut dalam jangka menengah tanpa terburu-buru.

Presiden The Fed Richmond Tom Barkin memprediksi bahwa inflasi akan turun secara signifikan pada kuartal pertama dan melihat sedikit alasan untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Presiden The Fed Dallas Lorie Logan berpendapat bahwa dia cenderung mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu, bahkan jika inflasi mendekati target The Fed, selama pasar tenaga kerja tetap kuat. Terakhir, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa jika inflasi turun lebih lanjut, dia akan mendukung pemotongan suku bunga moderat pada akhir tahun, kecuali ada kejutan besar dari tarif atau tindakan kebijakan lainnya.

Peringatan dari Perspektif Posisi

Pemain non-komersial, yang dikenal sebagai spekulan, telah menambah posisi beli pada kepemilikan USD mereka sejak November lalu. Menurut Laporan Posisi CFTC terbaru untuk minggu yang berakhir pada 31 Januari, posisi beli bersih telah mencapai level yang terakhir terlihat pada September 2024—jauh di atas 14 ribu kontrak.

Posisi beli yang ramai diperkirakan akan lebih rentan terhadap berita negatif yang datang dari lingkungan Dolar, yang berpotensi untuk dengan cepat terurai dan memperburuk koreksi dalam indeks.

Peristiwa-Peristiwa Penting yang akan Terjadi

Melihat agenda AS minggu depan, publikasi Tingkat Inflasi AS dan kesaksian Ketua Jerome Powell seharusnya menjadi sorotan, selalu didampingi oleh komentar dari pejabat The Fed dan data mengenai ekonomi sehari-hari.

Prospek Teknis Indeks Dolar AS

Jika para penjual kembali menguasai, Indeks Dolar AS (DXY) menghadapi support awal di level terendah 2025 di 106,96 dari 27 Januari, sebelum level terendah Desember 2024 di 105,42, dan SMA 200-hari krusial di 104,83.

Selama indeks bertahan di atas level tersebut, prospek bullish tetap utuh.

Gelombang kekuatan sesekali dapat melihat indeks berpotensi menguji kembali level tertinggi Februari di 109,88 (3 Februari), tepat di depan level tertinggi siklus di 110,17 dari 13 Januari. Penembusan di atas level ini akan membuka jalan untuk tantangan puncak 2022 di 114,77, yang ditandai pada 28 September.

Sinyal momentum mengirimkan pesan beragam. RSI harian, yang meningkat dan mendekati 50, menunjukkan potensi kenaikan yang tumbuh, tetapi ADX, yang berada di sekitar 17, mencerminkan kekuatan tren yang lemah.

Grafik Harian DXY

Pertanyaan Umum Seputar Nonfarm Payrolls

Nonfarm Payrolls (NFP) merupakan bagian dari laporan lapangan pekerjaan bulanan Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Komponen Nonfarm Payrolls secara khusus mengukur perubahan jumlah orang yang bekerja di AS selama bulan sebelumnya, tidak termasuk industri pertanian.

Angka Nonfarm Payrolls dapat memengaruhi keputusan Federal Reserve dengan memberikan ukuran seberapa sukses Fed memenuhi mandatnya untuk mendorong lapangan kerja penuh dan inflasi 2%. Angka NFP yang relatif tinggi berarti lebih banyak orang yang bekerja, menghasilkan lebih banyak uang, dan karenanya mungkin membelanjakan lebih banyak. Sebaliknya, hasil Nonfarm Payrolls yang relatif rendah dapat berarti orang-orang kesulitan mencari pekerjaan. The Fed biasanya akan menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi tinggi yang dipicu oleh pengangguran rendah, dan menurunkannya untuk merangsang pasar tenaga kerja yang stagnan.

Nonfarm Payrolls umumnya memiliki korelasi positif dengan Dolar AS. Ini berarti ketika angka payrolls keluar lebih tinggi dari yang diharapkan, USD cenderung menguat dan sebaliknya ketika angkanya lebih rendah. NFP memengaruhi Dolar AS berdasarkan dampaknya terhadap inflasi, ekspektasi kebijakan moneter, dan suku bunga. NFP yang lebih tinggi biasanya berarti Federal Reserve akan lebih ketat dalam kebijakan moneternya, yang mendukung USD.

Nonfarm Payrolls umumnya berkorelasi negatif dengan harga Emas. Ini berarti angka penggajian yang lebih tinggi dari yang diharapkan akan berdampak negatif pada harga Emas dan sebaliknya. NFP yang lebih tinggi umumnya berdampak positif pada nilai USD, dan seperti kebanyakan komoditas utama, Emas dihargai dalam Dolar AS. Oleh karena itu, jika USD naik nilainya, maka dibutuhkan lebih sedikit Dolar untuk membeli satu ons Emas. Selain itu, suku bunga yang lebih tinggi (biasanya membantu NFP yang lebih tinggi) juga mengurangi daya tarik Emas sebagai investasi dibandingkan dengan tetap menyimpan dalam bentuk tunai, di mana uang tersebut setidaknya akan memperoleh bunga.

Nonfarm Payrolls hanya satu komponen dalam laporan pekerjaan yang lebih besar dan dapat dibayangi oleh komponen lainnya. Kadang-kadang, ketika NFP keluar lebih tinggi dari prakiraan, tetapi Penghasilan Mingguan Rata-rata lebih rendah dari yang diharapkan, pasar telah mengabaikan potensi efek inflasi dari hasil utama dan menafsirkan penurunan penghasilan sebagai deflasi. Komponen-komponen Tingkat Partisipasi dan Jam Kerja Mingguan Rata-rata juga dapat memengaruhi reaksi pasar, tetapi hanya dalam peristiwa yang jarang terjadi seperti "Great Resignation" atau Krisis Keuangan Global.

 

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisis Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

Harga Emas Mundur dengan Tajam dari Puncak Dua Minggu di Tengah Optimisme Perundingan Perdagangan AS-Tiongkok

Harga Emas Mundur dengan Tajam dari Puncak Dua Minggu di Tengah Optimisme Perundingan Perdagangan AS-Tiongkok

Harga Emas (XAU/USD) menarik paksi jual besar selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu dan menghentikan tren kemenangan dua hari ke tertinggi dua minggu, di sekitar wilayah $3.434-3.435 yang disentuh pada hari sebelumnya.

Valas Hari Ini: The Fed Diantisipasi akan Menjaga Suku Bunga Tidak Berubah

Valas Hari Ini: The Fed Diantisipasi akan Menjaga Suku Bunga Tidak Berubah

Dolar AS mempertahankan sikap penawaran jualnya dengan baik untuk hari lainnya pada hari Selasa di tengah ketidakpastian tarif yang selalu ada dan perdagangan hati-hati menjelang keputusan suku bunga The Fed pada hari Rabu.

Prakiraan Harga EUR/USD: Terdapat Kontensi Ringan di Sekitar 1,1270

Prakiraan Harga EUR/USD: Terdapat Kontensi Ringan di Sekitar 1,1270

Euro melanjutkan tren naik pada hari Selasa, dengan EUR/USD secara singkat menguji ulang zona 1,1370, di mana beberapa resistance yang cukup kuat tampaknya muncul.

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector

Deteksi level-level utama dengan Technical Confluence Detector

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Technical Confluence Detector. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA