Prakiraan Mingguan EUR/USD: Data Tenaga Kerja AS dan Risalah Rapat FOMC Menjadi Sorotan

• Sentimen pasar yang buruk dan ketidakseimbangan bank sentral membuat EUR/USD berada di bawah tekanan.
• Risalah Rapat FOMC dan angka-angka terkait ketenagakerjaan AS akan menjadi perhatian minggu depan.
• EUR/USD berisiko menguji ulang level terendah tahun ini di 1,0600 dan bahkan jatuh lebih jauh.

EUR/USD diperdagangkan tidak bergerak hampir sepanjang minggu ini di sekitar 1,0700, hampir tidak bereaksi pada hari Jumat setelah rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) Amerika Serikat (AS).

Pengukur inflasi favorit Federal Reserve (The Fed) ini sebagian besar sesuai dengan ekspektasi, karena tingkat Indeks Harga PCE turun tipis ke 2,6% YoY di bulan Mei dari 2,7% di bulan April, sementara angka bulanannya sesuai dengan ekspektasi 0,0%, menurut Biro Analisis Ekonomi AS (BEA). Seperti yang diprakirakan, inflasi tahunan inti berada di 2,6%, sementara Indeks Harga PCE inti bulanan naik 0,1%. Dolar AS melemah terhadap berita ini, namun kerugiannya terbatas, dan EUR/USD dengan cepat kembali ke kisaran 1,0700.

Sentimen Memimpin

Secara umum, pasar keuangan tetap dalam sentimen risk-off, meskipun tidak adanya data makroekonomi tingkat pertama membuat pasangan mata uang utama berada di level yang biasa. Minat spekulatif mencari keamanan di tengah gejolak politik di Zona Euro, terutama terfokus pada Prancis dan pemilihan umum yang akan datang. Sementara itu, ketidakseimbangan bank sentral terus mendukung Dolar AS, karena The Fed mempertahankan sikap hawkish yang tegas terhadap sikap dovish dari bank-bank sentral lainnya. Pelonggaran moneter telah dimulai di Eropa dan Kanada, tetapi bank sentral AS tampaknya bertekad untuk menunda penurunan suku bunga selama mungkin. Komentar-komentar hawkish dari para pejabat The Fed beberapa hari terakhir ini menunjukkan bahwa bank sentral hanya akan melakukan satu kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada tahun ini.

Data makroekonomi semakin membatasi Euro. Jerman merilis Survei IFO mengenai Iklim Bisnis, yang secara tidak terduga mengalami kontraksi ke 88,6 di bulan Juni dari sebelumnya 89,3. Ekspektasi dan Penilaian Saat Ini juga meleset dari ekspektasi. Survei Kepercayaan Konsumen GfK negara tersebut juga meleset dari prakiraan, turun ke -21,8 di bulan Juli. Terakhir, Indikator Sentimen Ekonomi Zona Euro mencatat 95,9 di bulan Juni, turun dari 96,0 di bulan Mei.

Di seberang lautan, Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) naik pada laju tahunan sebesar 1,4% di kuartal pertama tahun ini, sedikit lebih baik dari estimasi awal sebesar 1,3%. Selain itu, Pesanan Barang Tahan Lama naik 0,1% di bulan Mei.

Fokus pada Pengambil Kebijakan dan Data Terkait Ketenagakerjaan AS

Minggu mendatang akan menjadi minggu yang cukup sibuk dalam hal data ekonomi makro. Pada hari Senin, Jerman akan merilis estimasi awal Indeks Harga Konsumen (HICP) bulan Juni, sementara AS akan mempublikasikan IMP Manufaktur ISM bulan Juni. Zona Euro juga akan merilis estimasi awal untuk HICP bulan Juni dan Penjualan Ritel bulan Mei.

Pembicara The Fed akan membanjiri berita minggu depan, sementara pada hari Selasa, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dan Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara pada sebuah panel di Forum ECB tentang Perbankan Sentral dan mungkin akan mengomentari kebijakan moneter di masa depan. Yang lebih relevan, Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) akan merilis risalah pertemuan terakhirnya pada hari Rabu. Dokumen ini kemungkinan tidak akan memberikan kejutan besar namun dapat memberikan beberapa wawasan mengenai pandangan para pengambil kebijakan.

Angka-angka terkait ketenagakerjaan AS akan menjadi pusat perhatian, karena negara ini akan mempublikasikan Lowongan Kerja JOLTs untuk bulan Mei (Selasa), survei ADP bulan Juni mengenai penciptaan lapangan kerja swasta (Rabu), dan, terakhir, pada hari Jumat, laporan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan yang sama.

Prospek Teknis EUR/USD

EUR/USD mengakhiri bulan Juni dengan pelemahan dan nyaris tidak bertahan di atas level terendah bulanan di 1,0665. Grafik mingguan menunjukkan Simple Moving Average (SMA) 100 tanpa arah yang memperkuat area support, membatasi sisi negatifnya selama tiga minggu berturut-turut. Pada saat yang sama, SMA 20 bergerak lebih rendah di atas level saat ini dengan kekuatan turun yang terbatas. Akhirnya, indikator-indikator teknis berkonsolidasi dalam level negatif, gagal memberikan petunjuk arah yang jelas, meskipun mencondongkan risiko ke sisi negatifnya.

Kasus untuk kelanjutan bearish EUR/USD sedikit lebih jelas pada grafik harian karena pasangan mata uang ini berkembang di bawah semua moving average. SMA 20 telah melaju ke selatan dan melintas di bawah SMA 100 dan 200 tanpa arah, mempertahankan kemiringan ke bawah dan memberikan resistance dinamis di sekitar 1,0760. Pada saat yang sama, indikator Momentum mengarah sedikit lebih tinggi di bawah garis 100, sementara indikator Relative Strength Index (RSI) berbalik sedikit lebih rendah di sekitar 41, mengantisipasi potensi penurunan melalui area support 1,0660.

Setelah berada di bawahnya, pasangan mata uang ini dapat melanjutkan penurunannya menuju level terendah tahun ini di 1,0600, sementara di luarnya, level support relevan berikutnya berada di 1,0520. Resistance di luar area 1,0760 terlihat di 1,0800, sementara minat jual yang lebih kuat dapat melonjak jika pasangan mata uang ini mendekati zona harga 1,0850.