Dolar Australia Terdepresiasi saat Dolar AS Mempertahankan Posisi Menjelang Data Harga PCE

• Dolar Australia terdepresiasi seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap perdagangan global menjelang potensi tarif AS.
• Survei Reuters mengindikasikan bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan April.
• Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan di kuartal keempat 2024 tumbuh 2,4%, melebihi prakiraan 2,3%.

Dolar Australia (AUD) melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, menghapus kenaikan dari perdagangan sesi sebelumnya. Pasangan mata uang AUD/USD turun di tengah meningkatnya penghindaran risiko, yang dipicu oleh kekhawatiran atas tarif mobil AS yang akan datang.

Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah pada hari Rabu yang memberlakukan tarif 25% pada impor mobil, semakin meningkatkan ketegangan perdagangan global. Tindakan-tindakan perdagangan agresif ini kemungkinan akan memperburuk hubungan dengan mitra-mitra dagang utama, bahkan sebelum tarif timbal balik yang direncanakan pada 2 April.

Survei Reuters mengenai Reserve Bank of Australia (RBA) mengindikasikan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan April. Semua 39 ekonom yang disurvei memprakirakan RBA akan mempertahankan suku bunga acuan di 4,10% pada 1 April. Namun, proyeksi median memprediksi dua penurunan suku bunga pada tahun 2025, dengan pengurangan 25 basis poin pada bulan Mei dan September, membawa suku bunga turun menjadi 3,60% pada kuartal ketiga.

Goldman Sachs telah merevisi prakiraannya untuk pemotongan suku bunga Reserve Bank of Australia, menggeser pengurangan yang diharapkan sebesar 25 basis poin dari bulan April ke bulan Mei. Sebelumnya, perusahaan tersebut memproyeksikan pemotongan akan terjadi pada 1 April.

RBA diprakirakan akan menurunkan suku bunga secara bertahap karena inflasi inti yang terus tinggi di 3,2%, tingkat pengangguran rendah, dan pemulihan pertumbuhan ekonomi. Potensi penurunan suku bunga pada bulan Mei bergantung pada data inflasi kuartal pertama, dengan sekitar 75% ekonom memprakirakan penurunan.

Para ekonom Westpac meyakini bahwa RBA akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada pertemuan kebijakan 1 April, menggambarkannya sebagai "dead rubber" dalam konteks kebijakan moneter yang lebih luas. Namun, mereka tetap mempertahankan proyeksi penurunan suku bunga pada bulan Mei.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan pada hari Jumat bahwa pemilihan nasional akan diadakan pada 3 Mei, memulai kampanye selama lima minggu yang diprakirakan akan fokus pada masalah biaya hidup. Partai Buruh Albanese mengamankan mayoritas dalam pemilihan federal 2022, tetapi jajak pendapat terbaru mengindikasikan persaingan ketat dengan koalisi Liberal-Nasional oposisi setelah suara dari partai-partai kecil diperhitungkan.

Dolar Australia Kesulitan saat Dolar AS Stabil di Tengah Meningkatnya Penghindaran Risiko

• Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak USD terhadap enam mata uang utama, berada di kisaran 104,30, menghadapi tekanan akibat imbal hasil AS yang lebih rendah, yang berada di 3,99% untuk obligasi bertenor 2 tahun dan 4,35% untuk obligasi bertenor 10 tahun pada saat berita ini ditulis.
• Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan meningkat pada tingkat 2,4% di Kuartal IV 2024, melampaui prakiraan 2,3%, menurut data yang dirilis pada hari Kamis. Para investor kini menunggu Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS, yang dijadwalkan untuk dirilis kemudian pada hari Jumat.
• Moody’s telah memperingatkan bahwa peningkatan tarif dan pemotongan pajak dapat secara signifikan memperlebar defisit pemerintah, yang berpotensi menyebabkan penurunan peringkat utang AS dan meningkatnya imbal hasil Treasury.
• S&P Global memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan di AS dapat meredam pertumbuhan ekonomi global, sementara Fitch Ratings menyoroti bahwa tarif saat ini dapat berdampak parah pada ekonomi kecil seperti Brasil, India, dan Vietnam, membuat mereka lebih sulit untuk membeli barang-barang AS.
• Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Boston, Susan Collins, menyatakan pada hari Kamis bahwa The Fed menghadapi keputusan sulit antara mempertahankan sikap kebijakan yang ketat atau bertindak secara pre-emptive dalam menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk.
• Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Thomas Barkin, memperingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi yang berasal dari kebijakan perdagangan pemerintahan Trump dapat memaksa The Fed untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan menunggu daripada yang diharapkan pasar.
• Tiongkok telah memperkenalkan rencana ambisius untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan industri aluminiumnya pada tahun 2027. Dipimpin oleh sepuluh departemen pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, inisiatif ini bertujuan untuk menetapkan standar tinggi untuk pertumbuhan sektor tersebut.
• Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan eksekutif puncak dari perusahaan-perusahaan seperti BMW, Mercedes, dan Qualcomm. Saat AS mengurangi keterlibatannya secara global, Tiongkok memposisikan dirinya untuk memperkuat hubungan bisnis internasional.
• Pada hari Rabu, Trump mengusulkan rencana untuk memberlakukan tarif pada impor tembaga dalam beberapa minggu, meskipun Departemen Perdagangan awalnya memiliki waktu hingga November 2025 untuk memutuskan masalah tersebut. Perkembangan ini, bagaimanapun, memberikan dukungan bagi AUD, karena Australia adalah eksportir tembaga utama.
• Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, menyampaikan anggaran 2025/26 pada hari Selasa, menguraikan prakiraan ekonomi utama dan pemotongan pajak yang totalnya sekitar A$17,1 miliar dalam dua putaran. Defisit anggaran diproyeksikan sebesar A$27,6 miliar untuk 2024-25 dan A$42,1 miliar untuk 2025-26. Pertumbuhan PDB diprakirakan mencapai 2,25% pada tahun fiskal 2026 dan 2,5% pada 2027. Pemotongan pajak tampaknya ditujukan untuk memperkuat dukungan politik.

Dolar Australia Bertahan di Dekat 0,6300, Area Pertemuan EMA Sembilan Hari, Batas Atas Descending Channel

AUD/USD melayang di dekat 0,6290 pada hari Jumat, dengan indikator-indikator teknis mengindikasikan potensi pergeseran bullish saat pasangan mata uang ini menantang pola descending channel. Namun, Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap sedikit di bawah 50, menandakan tekanan bearish terus berlanjut.

Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 0,6304 berfungsi sebagai resistance terdekat. Penembusan di atas level ini dapat memperkuat momentum jangka pendek, membuka peluang untuk menguji tertinggi bulanan di 0,6391, yang terakhir dicapai pada 18 Maret, diikuti oleh tertinggi tiga bulan di 0,6408.

Di sisi bawah, kegagalan untuk mempertahankan kenaikan dapat mendorong pasangan mata uang AUD/USD kembali ke descending channel, memperkuat prospek bearish. Dalam skenario ini, pasangan mata uang ini dapat turun menuju terendah tujuh minggu di 0,6187, yang tercatat pada 5 Maret, diikuti oleh batas bawah descending channel di 0,6170.

AUD/USD: Grafik Harian