Dolar Melemah karena Ancaman terhadap Independensi The Fed – Commerzbank

Serangan presiden AS terhadap Ketua The Fed Jay Powell semakin intensif. Dan Dolar pun ikut melemah. Presiden Amerika Serikat tidak terlalu paham tentang bentuk-bentuk kesopanan konvensional. Kita juga tahu bahwa ia lebih memilih kebijakan moneter yang longgar. Jangan bingung dengan ketidakpastian yang diciptakan oleh penasihat ekonominya Kevin Hassett: Tentu saja, preferensi ini tidak baru dan tidak unik. Namun, yang baru dan unik adalah bahwa Presiden AS benar-benar mungkin memecat Ketua Powell, berbeda dengan masa jabatannya yang pertama. Hassett telah mengonfirmasi bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan hal ini, catat Kepala Riset Valas dan Komoditas Commerzbank, Ulrich Leuchtmann.

Indenpendensi The Fed di Bawah Tekanan

"Karena langkah semacam itu jelas tidak akan diambil karena kesalahan yang dilakukan Powell, tetapi akan dipicu oleh ketidakpuasan Presiden terhadap kebijakan moneter The Fed, ini akan menandai akhir dari indenpendensi bank sentral AS. Kebijakan moneter kemudian hanya dapat dilakukan dengan cara yang sesuai dengan pihak di Gedung Putih."

"Saya bisa menebak apa yang banyak pembaca kami tanyakan saat ini: Seberapa jauh lagi Dolar AS dapat melemah? Kami baru-baru ini mengumumkan 1,15 sebagai target kami untuk nilai tukar EUR-USD (ukuran yang menjadi tolok ukur relevan untuk kelemahan atau kekuatan Dolar bagi sebagian besar pembaca kami). Saat ini, EUR/USD diperdagangkan di kisaran level tersebut. Kami sendiri memprakirakan pasangan mata uang ini akan bergerak menuju 1,15 pada waktu yang akan datang."

"Opsi itu tidak lagi tersedia. Jika FOMC benar-benar menurunkan koridor suku bunga acuan pada 7 Mei, mereka harus mengharapkan ini diartikan sebagai sinyal jelas bahwa mereka tunduk pada tekanan politik. Kerusakannya akan sangat besar dan berkepanjangan. Mereka sekarang harus merespons 'dengan keras' – meskipun anggota FOMC harus menyadari bahwa presiden AS juga tidak mungkin menyerah. Singkatnya, karena skenario de-eskalasi tampak tidak mungkin, bahaya bagi Dolar AS sangat akut."