Poundsterling Berkinerja Lebih Buruk Dibandingkan Dolar AS saat The Fed Mendukung Kebijakan Restriktif

• Pound Sterling turun mendekati 1,2920 terhadap Dolar AS saat The Fed tidak terburu-buru untuk melakukan pemotongan suku bunga.
• The Fed melihat ketidakpastian tinggi pada prospek ekonomi AS di tengah kebijakan baru dari Presiden AS, Trump.
• Gubernur BoE, Bailey, yakin bahwa suku bunga berada pada jalur penurunan yang bertahap.

Pound Sterling (GBP) melanjutkan koreksi ke dekat 1,2920 terhadap Dolar AS (USD) pada jam perdagangan sesi Amerika Utara pada hari Jumat. Pasangan mata uang GBP/USD melemah saat Dolar AS melanjutkan pemulihan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan memotong suku bunga dalam waktu dekat. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mengumpulkan kekuatan untuk menembus di atas resistance utama 104,00.

The Fed menyatakan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melakukan pemotongan suku bunga setelah mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50% pada hari Rabu. Komentar dari The Fed mengenai menahan suku bunga di level-level saat ini didasarkan pada ketidakpastian yang "sangat tinggi" atas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat penerapan perubahan kebijakan signifikan di bawah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Rabu bahwa kebijakan tarif oleh Presiden AS, Trump, dapat mendorong inflasi lebih tinggi dan membebani pertumbuhan dalam waktu dekat.

Selama jam perdagangan sesi di Amerika Utara pada hari Jumat, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, dan Presiden The Fed New York, John Williams, juga menyatakan bahwa suku bunga harus tetap berada dalam kisaran saat ini di tengah ketidakpastian pada kebijakan ekonomi Trump. "The Fed harus tenang dan mengambil pandangan jangka panjang terhadap ekonomi," kata Goolsbee.

Menurut alat FedWatch CME, The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan Mei, tetapi ada kemungkinan 73% bahwa bank sentral dapat memotongnya pada bulan Juni.

Secara global, selera risiko investor diprakirakan akan tetap terbatas karena Presiden AS, Trump, bersiap untuk memberlakukan tarif timbal balik pada 2 April, yang berarti tarif yang sama untuk produk yang diimpor dan diekspor oleh AS dengan mitra-mitra dagangnya. Skenario semacam itu akan tidak menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Turun meskipun BoE Mempertahankan Pendekatan Pelonggaran Bertahap

• Pound Sterling tergelincir terhadap mata uang utama lainnya pada hari Jumat. Mata uang Inggris melemah setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga tidak berubah di 4,5% pada hari Kamis. Pound turun meskipun keputusan suku bunga yang stabil tampak sedikit hawkish.
• Delapan dari sembilan anggota Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC) memilih untuk mempertahankan suku bunga pinjaman di level-level saat ini, sementara pengambil kebijakan, Swati Dhingra, mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). Para ekonom memprakirakan bahwa dua pejabat akan memberikan suara mendukung pemotongan suku bunga seperempat persen.
• Gubernur BoE, Andrew Bailey, mengatakan ada banyak ketidakpastian saat ini, tetapi dia masih berpikir bahwa kebijakan moneter berada pada "jalur penurunan yang bertahap".
• Sementara itu, kekhawatiran terhadap inflasi Inggris yang tetap tinggi tetap solid di tengah pertumbuhan upah yang stabil. Office for National Statistics (ONS) melaporkan pada hari Kamis bahwa Pendapatan Rata-Rata Tidak Termasuk Bonus, pengukur utama pertumbuhan upah, naik stabil 5,9% dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Januari. Pertumbuhan upah yang tinggi tetap menjadi kontributor utama bagi inflasi yang persisten di sektor jasa, yang dipantau secara ketat oleh para pejabat BoE untuk pengambilan keputusan suku bunga.
• Untuk mencari petunjuk baru seputar status inflasi Inggris saat ini, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Februari, yang akan dirilis pada hari Rabu. Pada bulan Januari, IHK umum naik dengan cepat pada laju 3% dibandingkan dengan kenaikan 2,5% yang terlihat pada bulan Desember.

Analisis Teknis: Pound Sterling Jatuh Menuju EMA 20-Hari

Pound Sterling merosot mendekati 1,2920 terhadap Dolar AS pada hari Jumat setelah gagal melanjutkan kenaikannya di atas tertinggi empat bulan 1,3000 pada hari sebelumnya. Para pembeli GBP/USD mengambil napas sejenak saat Relative Strength Index (RSI) 14-hari mencapai level-level jenuh beli di atas 70,00. Namun, ini tidak mencerminkan bahwa tren bullish telah berakhir. Tren naik dapat dilanjutkan setelah osilator momentum mendingin ke dekat 60,00.

Exponential Moving Averages (EMA) 20-hari dan 50-hari yang miring ke atas masing-masing di dekat 1,2855 dan 1,2712, mengindikasikan bahwa tren keseluruhan adalah bullish.

Melihat ke bawah, Fibonacci retracement 50%, yang diplot dari tertinggi akhir September ke terendah pertengahan Januari, di 1,2770 dan Fibonacci retracement 38,2% di 1,2615 akan berfungsi sebagai zona support utama bagi pasangan mata uang ini. Di sisi atas,  tertinggi 15 Oktober di 1,3100 akan berfungsi sebagai zona resistance utama.