Yen Jepang Tetap Unggul di Tengah Kebangkitan Permintaan Safe-Haven; Tanpa Keyakinan Bullish yang Kuat

• Yen Jepang menarik beberapa pembeli di tengah memudarnya optimisme terhadap kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok.
• Spekulasi bahwa BoJ akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2025 semakin mendukung JPY.
• Ekspektasi atas sikap dovish The Fed membatasi pemulihan USD dari level terendah multi-tahun dan membebani USD/JPY.

Yen Jepang (JPY) mempertahankan bias bullish menjelang sesi Eropa pada hari Kamis, meskipun tidak ada tindak lanjut dan tetap dekat dengan level terendah lebih dari satu minggu yang disentuh terhadap mata uang Amerika pada hari sebelumnya. Harapan yang memudar untuk resolusi cepat terhadap kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok, bersama dengan ekspektasi bahwa Jepang akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS dan taruhan untuk lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ), membantu menghidupkan kembali permintaan untuk JPY yang dianggap sebagai safe-haven.

Sementara itu, prospek untuk pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed) menandai perbedaan besar dibandingkan dengan ekspektasi hawkish BoJ dan semakin mendukung JPY yang berimbal hasil rendah. Dolar AS (USD), di sisi lain, kesulitan untuk memanfaatkan pergerakan pemulihan yang sudah dua hari dari level terendah multi-tahun dan berkontribusi pada nada penawaran jual di sekitar pasangan mata uang USD/JPY. Meskipun demikian, nada risiko positif menahan para pembeli JPY untuk menempatkan taruhan baru.

Pembeli Yen Jepang Unggul di Tengah Ketidakpastian Tarif AS, Taruhan Kenaikan Suku Bunga BoJ

• Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa tarif 145% pada impor Tiongkok pada akhirnya akan turun secara substansial. Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, membantah laporan Wall Street Journal yang menyatakan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk secara sepihak memangkas tarif pada impor Tiongkok.
• Pernyataan Bessent menunjukkan bahwa pemerintahan Trump mungkin sedang menunggu Tiongkok untuk melakukan langkah pertama, yang meredam sedikit optimisme bahwa perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut akan segera mereda. Hal ini, pada gilirannya, mendorong beberapa aliran safe-haven menuju Yen Jepang.
• Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan kepada negara-negara G7 pada hari Kamis bahwa tarif AS sangat mengecewakan dan menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan. Sementara itu, Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa akan mengunjungi AS untuk pembicaraan tarif mulai 30 April.
• Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, mengatakan minggu lalu bahwa bank sentral mungkin perlu mengambil tindakan kebijakan jika tarif AS merugikan ekonomi Jepang. Selain itu, laporan menunjukkan bahwa BoJ akan memotong proyeksi pertumbuhan ekonominya dan memperingatkan tentang meningkatnya risiko dari tarif perdagangan luas Trump.
• Namun, para investor tampaknya yakin bahwa BoJ akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2025 di tengah inflasi yang meluas di Jepang, yang telah berjalan pada atau di atas target 2% selama sekitar tiga tahun. Ini menandai perbedaan besar dibandingkan dengan ekspektasi dovish Federal Reserve.
• Faktanya, para pedagang telah memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga pada bulan Juni dan menurunkan biaya pinjaman setidaknya tiga kali pada akhir tahun ini. Hal ini gagal membantu Dolar AS untuk memanfaatkan pemulihan yang sudah dua hari, yang dipimpin oleh meredanya kekhawatiran terhadap independensi The Fed.
• Trump mengecam Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas komentarnya bahwa Ukraina tidak akan mengakui kontrol Rusia atas Crimea. Trump menambahkan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang sangat dekat, tetapi penolakan Zelensky untuk menerima syarat-syarat AS "hanya akan memperpanjang konflik."
• Hal ini menjaga premi risiko geopolitik tetap ada, yang, bersama dengan ekspektasi kebijakan BoJ-The Fed yang berbeda, seharusnya terus menguntungkan JPY yang berimbal hasil rendah. Para pedagang kini menantikan agenda ekonomi AS – yang mencakup Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan, Pesanan Barang Tahan Lama, dan data Penjualan Rumah Lama.

USD/JPY Dapat Melanjutkan Tren Penurunannya Baru-Baru Ini setelah Level 142,00 Ditembus dengan Tegas

Dari perspektif teknis, penutupan semalam di atas level Fibonacci retracement 23,6% dari penurunan Maret-April dan level 143,00 dianggap sebagai pemicu utama bagi para pembeli USD/JPY. Selain itu, osilator pada grafik per jam telah mendapatkan traksi positif dan mendukung prospek munculnya pembeli di dekat area 142,45-142,40. Hal ini seharusnya membantu membatasi penurunan di dekat level angka bulat 142,00, di bawahnya harga spot dapat meluncur ke pertengahan 141,00-an dalam perjalanan menuju area 141,10-141,00. Lintasan penurunan dapat meluas lebih jauh menuju support perantara 140,50 dan akhirnya mengekspos level terendah multi-bulan – level di bawah 140,00 yang bersifat psikologis yang disentuh pada hari Selasa.

Di sisi lain, momentum kembali di atas level 143,00 mungkin menghadapi beberapa rintangan di dekat area 143,55 atau swing high semalam. Beberapa aksi beli lebih lanjut memiliki potensi untuk mengangkat pasangan mata uang USD/JPY melampaui level angka bulat 144,00, menuju pertemuan 144,35. Level yang terakhir ini terdiri dari level Fibonacci 38,2% dan Simple Moving Average (SMA) 200 periode pada grafik 4-jam, yang jika ditembus dengan tegas seharusnya membuka jalan untuk pemulihan signifikan dalam jangka pendek.